Dishub KBB Kaji Penerapan Sistem Ganjil Genap di Gerbang Tol Padalarang

BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah mengkaji penerapan sistem ganjil genap di Gerbang Tol (GT) Padalarang. Rencana sistem tersebut akan diberlakukan untuk mendukung penerapan ganjil genap di lima gerbang tol di Kota Bandung.

Diketahui, sistem ganjil genap akan diterapkan di GT Pasteur, Pasirkoja, Kopo, Moh Toha, dan Buahbatu, Kota Bandung mulai Jumat (3/9/2021). Tujuannya untuk menekan mobilitas warga dari luar kota, terutama saat weekend. 

"Untuk penerapan ganjil genap di GT Padalarang, masih dikaji. Rencananya akan dirapatkan dulu dengan Polres Cimahi," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB Lukmanul Hakim, Kamis (2/9/2021).

Menurut dia, penerapan aturan itu harus dikoordinasikan dengan semua pihak, karena banyak yang akan terlibat. Sehingga perencanaan harus matang termasuk kesiapan akses jalan agar aktivitas warga tidak terhambat. 

Dia menyatakan,  semua ruas jalan arteri di wilayah KBB hingga saat ini, belum ada yang menerapkan aturan ganjil genap. Salah satu yang jadi kendala adalah kondisi jalanan di KBB yang linear. 

Sehingga ketika pembatasan ganjil genap diterapkan, akses jalan alternatif, petugas kesulitasn memberikan arahan kepada pengendara untuk menggunakan jalur alternatif. 

Pria yang akrab disapa Lukman ini menyontohkan, Cimahi telah menerapkan aturan ganjil genap di dua ruas jalan utama. Itu bisa terlaksana karena jalan alternatif untuk kendaraan ada pilihan dan kondisinya cukup lebar. Sehingga memungkinkan dilakukan pengalihan sebagian kendaraan. 

"Kalau di KBB jalannya linear. Kami sulit melakukan buangan (arus kendaraan) karena jalan alternatifnya masih sempit dan bersinggungan dengan lingkungan masyarakat," ujar Lukman. 

Sementara itu salah seorang pengguna kendaraan yang rutin melintas keluar masuk GT Padalarang, Yudi (36) berharap aturan ganjil genap  tidak diberlakukan di pintu masuk GT Padalarang. 

"Kebayang kalau di Padalarang ada ganjil genap kaya di Kota Bandung. Bisa lebih lama sampai di kerjaan (tempat kerja) karena harus lewat jalan biasa," kata pria yang tinggal di Rancabali, Padalarang ini.

Editor : Agus Warsudi

Baca Artikel Lainnya di Sini