Sebelumnya, ujar Yanti, telah banyak karya-karya yang diciptakan berdasarkan riset seni budaya maritim diantaranya, The Voice in Pangandaran, Siluet Perempuan Pesisir, Memoar Luka Laut, Aroma Jagat Laut, Persik Pasir Ricik Air, Jika ke Laut dan Sudut Semesta Laut.
“Selain karya seni pertunjukan, karya seni maritim diciptakan dalam bentuk film dokumenter, fotografi, dance film, dan karya-karya dalam kemasan multimedia,” ujarnya.
Layar Sauh merupakan produksi Jelajah Negeri Maritim dalam Floating Heritage Festival. Para peneliti yang terlibat didalamnya antara lain Yanti Heriyawati, Afri Wita, dan Juju Masunah.
Dalam seni maritim Layar Sauh, Direktur Pasca Sarjana ISBI Bandung Yanti Heriyawati bertindak sebagai Executive Producer. Sedangkan Script & Narration oleh Afri Wita, Multimedia Artist Yadi Mulyadi dengan Asistant choreographer oleh Wina Rezky Agustina dan Budi Jak.
Music Composer Rizki Ferry Ramdani, Performers Yanti Heriyawati, Wina Rezky Agustina, Budi. Painting Artist oleh Wanti Amelia. Costume & Make Up oleh Dea Nugraha dengan Cameraman oleh Fariz M Fadilah.
Kemudian selalu Special Acknowledgement oleh Muh Rasman Manafi, Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves.
Editor : Agus Warsudi
ISBI Bandung pegiat seni dan budaya seni dan budaya seni dan budaya Sunda seni budaya maritim kemenko kemaritiman kemenko marves Seni tari
Artikel Terkait