Kondisi tersebut tampak sangat berbahaya bagi siapapun yang berada di sekitar aliran curug. Seorang warga Kecamatan Cihurip, Apay (43), membenarkan jika debit air terjun Cibadak itu meningkat usai diguyur hujan.
"Tadi sore hujan deras mengguyur kawasan Cihurip, secara tiba-tiba debit air terjun meningkat dan keruh," kata Apay.
Pada kondisi tidak hujan, air terjun ini memang dikenal memiliki debit air yang sangat besar. Penamaan Cibadak pada air terjun ini bukan karena kontur alam yang mirip badak, melainkan merujuk pada Bahasa Sunda 'Cibadag' yang bermakna air yang besar.
Curug Cibadak sendiri berada di daerah terpencil Kabupaten Garut. Meski Curug Cibadak belum dikembangkan menjadi objek wisata, sejumlah pecinta alam dari suatu tim ekspedisi pernah memanjat tebing di lokasi ini.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait