BANDUNG, iNews.id - Sekolah di Kabupaten Bandung diduga menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah penerapan PPKM. Para siswa datang ke sekolah dengan menggunakan pakaian bebas agar tidak diketahui warga dan Satgas Covid-19.
Terpantau, sejumlah siswa datang ke lingkungan sekolah sendiri-sendiri maupun bergerombol dengan mengenakan pakaian bebas, Rabu (4/8/2021) pagi. Sekolah ini diduga tetap nekat melaksanakan PTM dengan sembunyi-sembunyi. Padahal Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah PPKM Level 4 dan belum memperbolehkan kegiatan apapun yang menimbulkan kerumunan, salah satunya PTM.
Mendapat laporan dari warga mengenai adanya PTM, petugas kepolisian selaku Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Banjaran mendatangi sekolah tersebut untuk memastikan kebenarannnya.
Dari pengakuan Kepala Sekolah SMK Pasundan 2 Banjaran, Pendi Ependi, kedatangan para siswa ini semata-mata hanya untuk mengambil modul serta menerima pembekalan dari wali kelas masing-masing, untuk selanjutnya melaksanakan belajar secara daring.
"Kegiatan hari ini untuk mengetahui siswa baru dan pengambilan modul. Mereka juga diberi pengarahan cara menggunakan modul dan belajar daring. Tidak ada PTM, hanya mengambil modul, dikasih arahan lalu pulang," kata Pendi.
Ihwal penggunaan pakaian bebas, menurutnya, karena memang tidak ada PTM. Berbeda apabila siswa menggunakan seragam, kata dia, bisa dikira menentang pemerintah selama PPKM. "Kami mulai besok, tanggal 5 tidak ada kegiatan sekolah," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Banjaran, Kompol Catur yang mendapat laporan adanya PTM, langsung mendatangi sekolah dan mengklarifikasi kepada kepala sekolah. Kedua belah pihak sempat terjadi dialog seputar kegiatan sekolah hari ini.
"Begitu tahu ada tatap muka di SMK Pasundan, saya dari kepolisian langsung mengecek kebenarannya. Betul ada pertemuan yang katanya hanya pembagian modul. Apa pun ceritanya, kegiatan seperti ini tidak diperkenankan. Ketika terjadi pergeseran orang, maka berpotensi munculnya klaster. Sudah kami beri teguran dan imbauan agar hal serupa tidak terulang lagi," ujar Kapolsek.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait