Ilustrasi pilkada 2024 yang akan digelar serentak November mendatang. (Foto: Ist)

Yena juga dinilai berhasil dalam mengelola dunia usaha kesehatan. Banyak bidang usaha kesehatan mulai dari pengelolan rumah sakit, berbagai klinik kesehatan dan sukses mengelola banyak apotek.

"Pengalamannya dalam dunia kesehatan bisa dijadikan bekal untuk membuat Kota Bandung lebih baik lagi dalam melayani kesehatan sebagai kebutuhan dasar publik. Seperti diketahui meski memiliki puluhan rumah sakit yang menerima BPJS, warga Kota Bandung masih kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," ujar dia.

Yena, tutur Amir, memiliki kapasitas untuk membantu generasi muda dalam sektor ekonomi kreatif. Ini karena Yena memiliki pengalaman sebagai pengusaha yang melek perkembangan zaman.

"Hanya saja kita masih menunggu sejauh apa langkah-langkah Yena. Saya baru dengar akan maju di Piwalkot Bandung. Mudah-mudahan dengan kehadir Yena, Pilwalkot Bandung semakin berkualitas," tutur Amir.

Guru Besar Universitas Pajajran Prof Muradi mengatakan, karakter kultur politik di Jabar dan khususnya Kota Bandung masih membutuhkan proses. Ini karena sampai saat ini, belum ada 'pecah telur' kepemimpinan perempuan di Kota Bandung.

"Sebenarnya sangat memungkinkan (perempuan menjadi pemimpin di Kota Bandung). Ada beberapa nama yang layak. Seperti Atalia, Ummi Oded hingga Nurul Arifin. Hanya saja penentuan nama-nama ini harus selesai dulu di internal partai," kata Muradi.

Muradi menyatakan, dinamika Piwalkot Bandung masih sangat terbuka dan kemungkinan perempuan maju pun masih ada. Namun peta politik secara keseluruhan belum terlihat.


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network