INDRAMAYU, iNews.id – Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengindikasikan masih ada sejumlah terduga teroris jaringan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) Haurgeulis yang masih berkeliaran. Hal ini usai pengembangan teror bom panci sekaligus penangkapan tujuh terduga teroris.
Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajaruddin mengatakan, ketujuh terduga teroris yang ditangkap di sejumlah lokasi di Kabupaten Indramayu sudah dibawa ke Jakarta. Meski begitu, anggotanya bersama Densus 88 masih menyisir untuk menangkap terduga pelaku lainnya.
“Anggota jaringan kelompok terduga teroris saat ini masih dikejar Densus 88. Kami pastikan aliran-aliran radikal ini dapat teratasi,” Senin (16/7/2018).
Selain pengejaran, polisi juga memperketat pengamanan di lingkungan Markas Komando (Mako) Polres Indramayu. Seluruh aktivitas keluar masuk dijaga ketat. Setiap akses pintu layanan disiagakan petugas untuk memeriksa barang bawaan pengunjung.
“Kami juga sudah menambah kekuatan personel untuk penjagaan,” ujarnya.
Diketahui, dari tujuh terduga teroris dua di antaranya merupakan pasangan suami istri pelaku teror bom panci di gerbang utama Mapolres Indramayu, Minggu (15/7/2018). Selain mengamankan ketujuh terduga teroris, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya berupa dokumen, bahan peledak jenis potassium, panci, dan alat-alat pembuat bahan peledak.
Kelompok jaringan JAD Haurgeulis yang ditangkap di Indramayu masih ada kaitannya dengan sejumlah peristiwa teror yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Pamanukan, dan Kabupaten Subang beberapa waktu lalu. Dalam peristiwa itu, tim Densus menangkap 25 terduga teroris.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait