BANDUNG BARAT, iNews.id - Maraknya pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU) berimplikasi semakin menyusutnya lahan pertanian. Bahkan tidak sedikit petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa menjual lahan pertaniannya untuk bertahan hidup.
Salah satunya Ayi (41) warga Desa Cibodas, Lembang, yang kini sudah tidak memiliki lahan pertanian lagi. Semua lahannya sudah dijual dan dirinya kini memilih menggarap lahan milik warga pendatang. Kondisi itu juga hampir terjadi pada sebagian besar petani di Lembang.
"Dulu saya petani yang menanam sayuran, tapi karena keuntungannya minim lahannya saya jual dan sejak tiga tahun lalu beralih ke bidang usaha lain," ucapnya, Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, lahan pertanian yang sudah dimiliki warga pendatang bukan hanya di terjadi Cibodas saja tetapi juga di desa-desa lain seperti Cikidang dan Wangunharja. Setiap kali panen, petani harus membagi keuntungan dengan pemilik lahan.
Petani hanya mendapat keuntungan besar jika salah satu komoditas langka di pasaran. Kondisi yang dialami petani diperparah dengan subsidi pupuk yang disalurkan kurang tepat sasaran soalnya dimonopoli kelompok tani tertentu, yang membuat petani kecil tak kebagian.
"Paling bagi hasil kalau panen itu 70 persen untuk petani dan sisanya pemilik lahan. Tapi tetap saja minim, makanya akhirnya petani seperti saya lebih baik menjual lahan, daripada rugi terus," ujarnya.
Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Lembang, W Darwin mengakui, kepemilikan lahan pertanian di Lembang kini cuma sekitar 0,2 hektare per petani. Di sisi lain kondisi tanah diforsir terus menerus dengan ditanam berbagai komoditi karena tuntutan kebutuhan hidup petani sehingga kondisinya bisa rusak.
Kondisi yang masih bisa dipertahankan kini adalah regenerasi, sebab di Lembang petani-petani muda kisaran usia 25-40 tahun sudah mau berkecimpung di bidang pertanian. Justru petani senior yang mulai berkurang karena beralih profesi atau karena faktor usia yang membuatnya tidak bisa terus aktif.
"Idealnya setiap petani memiliki lahan pertanian minimal 1 hektare. Semoga saja lahan pertanian di Lembang tidak terus berkurang karena maraknya pembangunan," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait