SUBANG, iNews.id – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung ke SMP Negeri 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, untuk menemui guru yang viral usai menampar siswanya. Dalam kunjungan itu, Dedi memberikan arahan tegas agar pendisiplinan siswa dilakukan tanpa kekerasan fisik, melainkan dengan cara yang mendidik dan manusiawi.
Kunjungan Dedi dilakukan pada Jumat (7/11/2025) pagi. Mengenakan pakaian serba putih, dia tiba di sekolah sekitar pukul 07.30 WIB dan langsung menyapa para guru serta siswa.
Dedi juga meninjau ruang kelas tempat ZR (16), siswa yang menjadi korban penamparan, sebelum berdialog dengan guru Rana Saputra, pelaku dalam kasus ini.
Kasus tersebut mencuat setelah video penamparan viral di media sosial melalui akun Instagram @mangdans, milik Deni Rukmana (38) ayah ssiwa tersebut. Dalam unggahannya, Deni memprotes tindakan guru IPS tersebut yang disebut menampar delapan siswa usai upacara bendera pada Senin (3/11/2025), karena ketahuan melompati pagar sekolah untuk bolos.
Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa bentuk disiplin tidak boleh dilakukan dengan kekerasan.
“Sanksi terhadap siswa jangan dilakukan dengan kekerasan. Sekolah harus tegas, tapi tidak boleh memukul. Risikonya terlalu tinggi,” ujar Dedi dikutip dari iNews Bandung Raya, Jumat (7/11/2025).
Dia menambahkan, pendisiplinan harus tetap dilakukan agar siswa memiliki tanggung jawab dan karakter kuat, namun dengan cara yang mendidik.
“Sanksinya bisa sederhana. Bersihkan sampah, potong rumput, cat ruang kelas, atau bantu guru menulis. Kalau lemah di matematika, ya hukumannya belajar matematika setiap hari sampai bisa. Itu mendidik, bukan menyakiti,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait