Dedi Mulyadi menegur seorang pedagang yang mengaku kiosnya di pasar malah dipindahtangankan kepada orang lain. (Foto: Istimewa)

PURWAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengamuk gegara salah satu pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, yang dulu dibangun miliaran rupiah kini kondisinya semerawut. Kemarahan mantan Bupati Purwakarta itu juga dipicu adanya dugaan praktik jual beli kios yang dulunya dimiliki pedagang secara gratis.

Selain itu, los dan kios yang tersedia masih bisa menampung para pedagang. Tapi kenyataanya mereka malah berjualan di atas trotoar. Dedi pun langsung meminta pedagang untuk memindahkan dagangannya ke dalam pasar.

"Hayo sekarang pindah, mau dipindahin atau dibongkar," kata Dedi kepada pedagang yang memenuhi trotoar, Minggu (10/10/2021).

Tidak hanya marah kepada pedagang, Dedi pun menegur keras kepada para pejabat terkait, yakni kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi, camat, lurah, mantri pasar bahkan ketua RW dan RT setempat. Karena mereka membiarkan kesemerawutan seperti itu. 

"Saya wajar protes karena pasar ini dulu dibangun dengan harga mahal yang dibiayai anggaran negara. Kan sudah ada tempatnya di dalam," ujar Dedi.

Sebelumnya, Dedi mendadak mendatangi pasar tradisonal itu dan cukup terbelalak dengan kondisi saat ini. Semuanya semerawut, trotoar sudah beralih fungsi menjadi tempat jualan. Pedagang tidak hanya berjualan di atas trotoar tapi juga memenuhi areal parkir. 


Tanpa kompromi Dedi langsung memerintahkan semua pedagang yang melanggar untuk pindah. Dia pun meminta bantuan Satpol PP untuk memindahkan para pedagang ke dalam. 

Pada kesempatan itu pun terungkap, sejumlah pedagang malah memindahtangankan kios ke orang lain. Mereka melepas kios di dalam yang kemudian pindah dan berjualan di atas trotoar. Padahal, pada saat kios itu didapat, mereka tidak mengeluarkan uang sepeser pun. 

Dedi juga meminta pejabat terkait untuk mendata semua pedagang yang berjualan di pasar tersebut. Termasuk mengkaji kontrak perjanjian kepemilikan kios yang dulu ditanda tangani pegadang. "Data semuanya, kalau terjadi peralihan kepemilikan kios, diproses," ujar Dedi dengan nada tinggi.

"Kalau setiap orang bertindak sendiri-sendiri negara jadi kacau. Ayo, semua bangunan di atas trotoar bongkar sekarang," katanya lagi. 

Dedi menjelaskan, pasar tradisional itu dibangun saat dirinya masih menjabat Bupati Purwakarta. Anggaran untuk pasar ini mencapai puluhan miliar dengan tujuan agar pedagang memiliki kios secara gratis sehingga mereka tidak terjerat rentenir. Tapi faktanya, banyak kios dan los berpindah tangan.

Aksi Dedi Mulyadi seperti itu direkam dan diunggah di YouTube melalui akun Kang Dedi Mulyadi Channel.  


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network