Karena itu, tutur Gubernur Jabar, Satgas Covid-19 Jawa Barat mengantisipasi dengan menambah setiap rumah yang mengalami peningkatan keterisian tempat tidur. Dari 382 rumah sakit rujukan, tingkat keterisian memang terus meningkat. ”Sesuai prosedur kedaruratan Covid-19, kami menambah (tempat tidur) dari yang rata-rata 20 persen menjadi 30 persen,” tutur Gubernur Jabar.
Kang Emil mengapresiasi penanganan yang dilakukan RSUD Al-Ihsan yang memanfaatkan gedung perawatan anak untuk dijadikan sebagai tempat pasien Covid-19. ”Al-Ihsan yang hari ini jatah bed Covid-nya sudah penuh 100 persen ditambah 50 kurang lebih. Maka masih ada yang dapat digunakan, apabila masih kurang lagi nanti kita pikirkan lagi,” ucap Kang Emil.
Apabila setiap rumah sakit mengalami peningkatan keterisian tempat tidur, walaupun sudah dinaikkan menjadi 40 persen, maka Jabar akan siapkan rumah sakit darurat guna mengantisipasi lonjakan tersebut.
Urutannya adalah dari 20 persen yang dialokasikan sekarang kebijakannya dinaikkan menjadi 30 persen. Kalau masih kurang dinaikkan lagi ke 40 persen. ”Sampai betul-betul tidak memungkinkan barulah masuk ke tahap berikutnya yaitu membuat rumah sakit darurat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kang Emil akan memanfaatkan gedung baru RSUD Otto Iskandardinata yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung untuk dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19.
Editor : Agus Warsudi
gubernur jawa barat ridwan kamil gubernur ridwan kamil ridwan kamil kasus covid-19 jabar Covid-19 melonjak Covid-19 Kota Bandung Dampak Covid-19 dampak pandemi covid-19 kabupaten bandung tempat tidur
Artikel Terkait