BANDUNG, iNews.id - Pengusaha agen travel dan perjalanan wisata yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat menanggapi apatis langkah pemerintah memangkas libur atau cuti bersama 2021. Mereka menilai, pengurangan itu tidak akan berdampak apapun terhadap pariwisata.
"Sejujurnya dunia industri pariwisata sudah apatis dengan apapun itu, seperti pengurangan jadwal libur panjang ataupun cuti bersama," kata Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansyah di Bandung, Selasa (23/2/2021).
Menurut dia, kebijakan pemerintah terkait pengurangan cuti atau libur panjang tidak berpengaruh apapun terhadap minat masyarakat dalam melakukan perjalanan wisata. Karena yang mempengaruhi naiknya perjalanan wisata adalah kepercayaan masyarakat terhadap kondisi pandemi.
Pelaku wisata, ujar dia, akan terkena imbas kenaikan wisatawan bila pandemi telah berkurang. Langkah itu salah satunya dengan dilakukannya program vaksinasi secara menyeluruh kepada masyarakat.
"Kami berharap, semoga program vaksinasi berjalan dengan lancar sehingga ada kepercayaan diri kembali yang terbangun dan mobilitas bisa kembali normal," ujarnya.
Budijanto menuturkan, sampai saat ini industri pariwisata terutama travel agent masih cukup berat. Apalagi masyarakat yang bepergian juga sangat terbatas dan mayoritas melakukan perjalanan pribadi.
Diketahui pemerintah memangkas cuti bersama 2021 dari 7 hari menjadi 2 hari untuk menekan kemunculan kasus Covid-19. Cuti yang masih tersisa yaitu 12 Mei (Idul Fitri) dan 24 Desember (Natal). Keputusan pengurangan cuti bersama dituangkan dalam SKB tiga menteri, yaitu Menag, Menaker, dan Menpan RB.
Editor : Agus Warsudi
bisnis pariwisata bus wisata transport bus pariwisata Asita Jabar cuti bersama cuti bersama 2021
Artikel Terkait