Rumah mengalami kerusakan seperti lantai keramik pecah dan dinding tembok retak akibat bencana pergerakan tanah di Kampung Nyalindung, RT 02/10 Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, KBB. (Foto: Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai bencana pergerakan tanah di Kecamatan Rongga dan Cipongkor KBB meluas. Apalagi selama musim penghujan, curah hujan tinggi sehingga berpotensi menyebabkan tanah menjadi semakin labil. 

"Pada 2022 ini, selain bencana tanah longsor dan banjir bandang, kami juga mewaspadai pergerakan tanah," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo, Sabtu (29/10/2022).

Duddy menyebutkan, berdasarkan data yang masuk dan terekap di BPBD KBB, di tahun 2022 ini tercatat ada tiga wilayah yang diterjang bencana pergerakan tanah. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa namun kerugian materi cukup besar karena banyak rumah warga yang rusak. 

Diketahui, bencana pergerakan tanah terjadi di Desa Cintaasih Kecamatan Cipongkor, Desa Ciakande, Kecamatan Saguling, dan Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga. 

Untuk Desa Cintaasih ada 30 rumah terdampak, di Desa Cikande 2 rumah, dan Desa Sukaresmi 11 rumah. "Berdasarkan kajian dari Badan Geologi, dari tiga lokasi yang dilanda pergerakan tanah itu harus direlokasi ke tempat yang aman," ujar Duddy Prabowo.

Kepala Pelaksana BPBD KBB menuturkan, untuk proses relokasi puluhan rumah tersebut bakal ditangani oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) sebagai yang memiliki kewenangan. Sedangkan terkait dengan skema penganggarannya akan dialokasikan oleh Bepelitbangda. 

Namun sebelum melangkah jauh pada tahap relokasi maka yang harus disiapkan dulu adalah lahan yang akan ditempatinya. Hal itu bisa ditentukan oleh pihak desa dengan menyiapkan tanah carik desa atau alternatif lahan lainnya. Serta kondisinya harus dipastikan aman dan tidak rawan bencana.

"Bencana pergerakan tanah di KBB jadi ancaman, apalagi saat musim hujan kontur tanah menjadi labil dan timbul retakan-retakan, yang jika kemasukan air lama kelamaan dibawahnya bisa terjadi pergeseran," tutur Kepala Pelaksana BPBD KBB. 


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network