Menurut Sali, karena kehidupannya yang miskin dia pindah dari Desa Wanajaya ke Desa Ciampel. Di Ciampel Sali bekerja sebagai pembuat arang kayu. Anaknya S masih sering bermain di Dusun Cilele bertemu teman-temannya. Namun setelah tamat SD, S tidak melanjutkan sekolah SMP karena tidak punya biaya. S kemudian bekerja sebagai penjual bensin milik kios kakak iparnya T.
"Dari situlah ada peristiwa yang menewaskan anak saya," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait