Kakak ipar korban Nur Wanta saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Cugenang, Cianjur. (Foto: Antara)

Langkah kaki keempat korban mengarah menuju ruang jamban milik tetangganya yang berjarak kurang dari tiga meter dari tempat tinggal. Ruangan berukuran sekitar 1 x 1 meter itu pun cukup untuk menampung keempat korban, meski tubuh mereka saling berimpitan.

Tak lama berselang, atap ruang jamban setinggi 3 meter pun ambruk diterjang tanah longsor yang datang dari dataran yang lebih tinggi, menindih tubuh keempat korban. Mereka pun terkubur hidup-hidup.

Dalam suasana mencekam itu, jeritan tangis sang anak, teriakan minta tolong dari suami yang diiringi sayup doa dari ibu mertua, membuat Syifa yakin jika mereka masih dalam keadaan hidup.

Beruntung, impitan puing bangunan dan material kayu penyangga atap yang roboh membuka celah-celah kecil yang memberi ruang oksigen masuk ke dalam ruangan sempit yang sesak ditimbun tanah berlumpur.

Di tengah keterbatasan ruang gerak, Ramdhan berteriak meminta pertolongan. Suaranya terdengar hingga permukaan tanah dari rongga kecil ruang jamban.


Editor : Asep Supiandi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network