BANDUNG, iNews.id - Polsek Batununggal masih menyelidiki kasus peluru nyasar yang menggegerkan warga Jalan Cianta Asih, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Untuk memastikan jenis peluru 9 milimeter (mm) dan senjata yang digunakan pelaku, polisi berkoordinasi dengan PT Pindad.
Sedangkan hasil penyelidikan sementara Unit Reskrim Polsek Batununggal, peluru tersebut dipastikan melesat vertikal dari atas ke bawah.
"(Peluru melesat) vertikal dari atas, lurus ke bawah. Persis dari atas, bukan dari samping. Atap fiber berlubang. peluru mengenai tutup panci dari kaca dan piring, pecah. Proyektil ditemukan tempat pencucian piring," kata Kapolsek Batununggal Iptu Muryadi, Senin (20/9/2021).
Iptu Muryadi menyatakan, proyektil yang ditemukan pemilik rumah Adis Nuraeningsih, peluru tajam berukuran 9 milimeter (mm). Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian, rumah warga yang terkena peluru nyasar itu berada di pinggir rel kereta api.
Selain itu, ujar Iptu Muryadi, tidak ada bangunan tinggi di sekitar lokasi. Meskipun ada bangunan tinggi, posisi lesatan peluru tidak mungkin tegak lurus atau vertikal. Bahkan pemilik rumah pun mengaku tak mendengar suara lain selain pecahan piring.
Lokasi rumah warga itu berada di kawasan padat penduduk. Di belakang rumah terdapat jalur kereta api dan tembok tinggi yang merupakan tempat Balai Pelatihan Kereta Api.
"Rumah yang terkan peluru nyasar itu milik warga atau pekerja biasa. Hasil olah TKP iNafis, peluru melesat vertikal dari atas ke bawah. Rumah warga di pinggir rel kereta bukan rumah besar, atap (yang berlubang) cuman plastik. Tak ada gedung tinggi di dekat rumah itu," ujar Iptu Muryadi.
Saat ini, tutur Kapolsek, penyidik Unit Reskrim Polsek Batununggal berkoordinasi dengan PT Pindad guna mengetahui jenis proyektil dan senjata yang digunakan pelaku. "Kami koordinasi ke sana (PT Pindad) karena yang punya keahlian terdekat di situ kan Pindad," tutur Kapolsek.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial. Adis Nuraeningsih menunjukkan tutup panci dari kaca, piring pecah, dan bagian bawah wajan atau penggorengan, berlubang.
"Pagi-pagi udah liat di wastafel, tiba-tiba tutup panci udah pecah kayak gini dong. Liat katelnya (wajan), bolong. Ternyata ada peluru nyasar. Ada peluru nyasar dong. Astagfirullah," kata Adis.
Kemudian Adis mengarahkan kamera telepon seluler (ponsel) atau handphone ke atap fiber. "Tuh atepnya bolong. Bolong cuuy. Untung kenanya ke sini, gak ke kamar," ujar Adis yang tinggal di ruma itu bersama suami dan anaknya yang masih bayi.
Diberitakan sebelumnya, kepada polisi Adis mengaku mendengar suara kaca pecah di dapurnya sekitar pukul 02.00 WIB. Adis sempat terbangun tetapi menyangka suara itu karena tikus. "Disangka tikus, didiemin," kata Adis.
Pagi hari mencuci piring, Adis menemukan tutup panci dari kaca dan piring pecah. Atap dari fiber pun bolong. Adis juga menemukan proyektil peluru. Adis lalu melaporkan temuan itu ke RT, RW, dan Bhabinkamtibmas.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait