Sejumlah siswa/siswi SND 023 Pajagalan, Kota Bandung saat mendapatkan materi bermain di sekolah beberapa waktu lalu. (Foto: iNews.id/Yogi Pasha)

BANDUNG, iNews.id - Ketua Yayasan Cendikia Muda, Reyhanani Bahar prihatin dengan kasus perundungan (bullying) disertai kekerasan di SDN 023 Pajagalan yang menodai dunia pendidikan.

Dia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) untuk melakukan penguatan atas Kurikulim 2013, yang juga menekankan pada peningkatan kualitas guru.

Reyhani menuturkan, bahwa aksi bullying yang terjadi di lingkungan sekolah jelas menjadi tamparan keras bahwa sekolah perlu banyak inovasi. Bukan sekadar memberikan ilmu, namun juga melakukan pembentukan karakter dengan pembinaan psikologis siswa.

"Komisi D harus bisa menginisiasi ide kepada Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk menguatkan kompetensi inti dari Kurikulum 2013 yaitu learning and empowerment. Learning and empowerment terdiri atas bidang akademik, psikologis atau spiritual dan fisik," kata Reyhani di kantornya, Komplek Arcamanik, Bandung, Senin (10/9/2018).

Reyhani mengungkapkan, tindakan perundungan ataupun kekerasan antarsiswa di lingkungan sekolah menjadi indikasi bahwa pengelolaan psikologis di sekolah tersebut perlu pembenahan serius. Karena saat ini kondisi lingkungan sekolah dinilainya berperan penting dalam membentuk pribadi dima masa perkembangannya.

Reyhani yang sudah berkeliling ke pelbagai negara untuk mengikuti pelatihan ataupun sebagai pemateri, mendapat banyak temuan bahwa posisi lingkungan sekolah beserta para guru yang sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran anak-anak, terutama di tingkat sekolah dasar (SD).

"Civitas akademika terkhusus guru, senantiasa memiliki role model bagi dirinya. Role model ini sebagai acuan atau panutan bagi guru agar didalam proses mengajar. Bila akhlaq guru baik maka dapat dijadikan contoh bagi murid yang melihatnya," katanya.

Reyhani juga mengimbau kepada para orang tua untuk berperan aktif membangun komunikasi dengan anaknya. Bisa jadi, potensi terjadinya perundungan merupakan dampak akumulasi pengalaman selama berada di rumah.

"Sesungguhnya perilaku bullying kemungkinan juga berasal dari rumahnya sehingga perlu adanya intropeksi. Orangtua tentunya peka terhadap prilaku anak dan pembelajaran di sekolah, sebab sekolah bukanlah bengkel tapi lingkungan sekolah tidak bisa instan merubah karakter anak," tandasnya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network