Suasana persiapan operasi modifikasi cuaca di langit Jawa Barat untuk mencegah banjir dan longsor. (Foto: BMKG)

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, operasi ini merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah dalam menanggulangi bencana agar tidak berkelanjutan.

“Rangkaian ini kan bagian ikhtiar yang dilakukan Pemprov Bandung agar bencana ini tidak berkelanjutan. Selanjutnya pada waktu puasa ini, kita harus melakukan taubat ekologi dalam bahasa saya. Taubat ekologi itu apa sih? Taubat pemerintah segera memperbaiki diri, memperbaiki tata ruang, memperbaiki pola hidup masyarakatnya untuk tidak lagi merusak sungai dan menyedihkan sungai menjadi pembuangan rasa kebencian padahal itu dibutuhkan,” ujarnya.

Secara teknis, setiap sorti pesawat dalam operasi ini membawa sekitar 800 kilogram bahan semai dengan rata-rata tiga sorti per hari. Efektivitas operasi ini bergantung pada umur dan fase awan. Awan yang sudah matang dapat menghasilkan hujan dalam waktu 10 menit setelah penyemaian, sedangkan awan dalam fase pertumbuhan membutuhkan sekitar satu jam.

BMKG berharap dengan adanya operasi ini, curah hujan di wilayah daratan dapat direduksi hingga 30-60 persen dari total prediksi curah hujan. Misalnya, jika diperkirakan hujan dengan intensitas 100 milimeter, maka setelah modifikasi cuaca dapat dikurangi menjadi 40-70 milimeter. Dengan demikian, diharapkan potensi bencana akibat hujan ekstrem dapat ditekan, sekaligus mengoptimalkan manfaat air bagi kehidupan sehari-hari.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network