Menteri PKP menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor dinilai sangat baik, salah satunya karena sektor perumahan yang aktif dan produktif.
“Pertumbuhan ekonominya bagus, dan saya yakin itu karena faktor perumahan. Rumah subsidi banyak dibangun, kegiatan konstruksi meningkat, dan itu membuka banyak lapangan pekerjaan. Satu rumah subsidi bisa menyerap tenaga kerja 4-5 orang, belum termasuk toko bangunan, sopir angkutan material, warung, dan industri seperti semen dan pasir,” kata Maruarar.
Maruarar juga menyampaikan rencananya untuk menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang terukur, salah satunya terkait penyerapan KUR perumahan dan rumah subsidi. Dia menargetkan Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan capaian tertinggi di Indonesia.
“Kita harus menjadikan Kabupaten Bogor sebagai contoh, dengan penyerapan KUR dan rumah subsidi paling banyak. Apalagi di sini, Presiden Republik Indonesia tinggal, begitu juga Presiden sebelumnya. Jadi angka kemiskinan ekstrem harus bisa berkurang drastis,” tuturnya.
Menteri PKP juga menekankan pentingnya tata kelola anggaran yang baik, transparan, dan tepat sasaran, terutama dalam program bantuan perumahan seperti BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
“Saya senang, karena melalui sistem belanja langsung, ada efisiensi anggaran yang bisa dimanfaatkan kembali untuk memperbaiki lebih banyak rumah rakyat. Ini langkah yang sangat baik dan harus terus diperkuat,” ujarnya.
Editor : Anindita Trinoviana
Artikel Terkait