BPOM menggelar konferensi pers virtual terkait kesiapan vaksin Covid-19 via Zoom. (Foto/Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Badan Pusat Obat dan Makanan (BPOM) memprediksi Indonesia baru bisa mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 keluar pada akhir Januari 2021. Jika benar begitu, vaksinasi massal Covid-19 diprediksi mundur atau molor dari Januari menjadi awal Februari 2021.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, untuk mendapatkan EUA, BPOM harus mendapatkan data vaksin secara lengkap. Hal itu sesuai ketentuan WHO. Data yang digunakan juga tidak sedikit, misalnya soal risiko, manfaat, dan lain-lain.

"Syaratnya minimum harus ada data hasil uji klinis 1 dan 2, juga dari uji klinis fase 3 yang perlu waktu 3 bulan. Jadi ini semua scientific. Jadi tidak bisa cepat-cepatan," kata Penny pada konferensi pers via zoom, Kamis (19/11/2020).

Menurut dia, data-data tersebut kemungkinan baru bisa didapat pada minggu pertama dan kedua Januari 2021. Karena, data yang diharapkan bisa didapatkan dari Brazil tidak memungkinkan didapat. Sehingga, izin EUA baru bisa didapat akhir Januari 2021.

Menurut dia, untuk mendapatkan izin tersebut, Badan POM tidak bisa berdiri sendiri dalam memberikan, tetapi melibatkan banyak pihak. BPOM melakukan analisa dan penghimpunan data bersama narasumber lain.

"Ini agar mutu dn khasiat vaksin bisa maksimal. Untuk mutu, kami sudah dapat data-data. Termasuk kami sudah melihat semua data dari Sinovac. Artinya, mutu sudah bisa kami jamin sudah cukup baik. Tetapi untuk keamanan dan khasiat, ini masih berjalan dan didasarkan uji klinis," ujar dia.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network