Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dinilai berpeluang besar maju ke ajang Pilpres 2024. (Foto: Instagram@ridwankamil)

BANDUNG, iNews.id - Pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf menyatakan, peluang Ridwan Kamil maju ke ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terbuka lebar. Peluang tersebut tak lepas dari kondisi Ridwan Kamil dengan tingkat keterkenalan atau popularitas yang sudah cukup baik.

"Pak Emil (Ridwan Kamil) terbuka lebar untuk maju ke nasional karena dia sudah punya modal sosial," ujar Asep melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (9/6/2021). 

Tidak hanya popularitas, lanjut Asep, Ridwan Kamil pun disebutnya sudah mengantongi elektabilitas atau tingkat keterpilihan yang cukup mumpuni. Hal itu ditandai dengan banyaknya lembaga survei yang kerap menempatkan Ridwan Kamil dalam bursa Pilpres 2024.

"Modal sosial, termasuk elektabilitas sudah dikantongi Pak Emil, tinggal bagaimana meyakinkan parpol (partai politik) dan investor untuk modal finansial," ujar Asep. 

Agar Ridwan Kamil mampu meyakinkan parpol yang akan mengusungnya sekaligus mendapatkan dukungan finansial, lanjut Asep, setidaknya terdapat tiga hal yang harus dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat itu. 

Pertama, Ridwan Kamil harus memastikan bahwa dirinya memiliki basis komunikasi politik yang bagus. Ridwan Kamil, kata Asep, harus mampu menjalin komunikasi dengan seluruh parpol dan tidak membatasi komunikasi hanya dengan parpol tertentu. 

"Jangan sampai dia terkesan diklaim atau diaku oleh satu partai, saya pikir akan berat. Konon kan kabarnya yang dekat waktu pilkada itu kan PPP, NasDem dan PKB. Nah kalau bisa dirawat lagi dengan partai yang lain, misalnya Gerindra, Demokrat, bahkan PKS," katanya. 

Untuk meyakinkan parpol, Ridwan Kamil juga harus memiliki dasar yang kuat, mulai dari dasar kemampuan, integritas, jaringan yang luas, termasuk di dalamnya modal sosial yang sudah dikantonginya disamping modal finansial. 

"Jadi, pastikan Pak Emil ini punya komunikasi politik yang bagus dengan banyak parpol," ujarnya. 

Hal kedua yang harus dilakukan Ridwan Kamil, yakni mengajak tokoh-tokoh masyarakat Jabar yang memiliki pengaruh kuat hingga tingkatan akar rumput atau grassroot, baik yang berada tingkat pusat maupun daerah untuk bersama-sama membesarkan namanya. 

"Tokoh-tokoh ini bisa menjadi amplifier, bisa membesarkan dia. Nah Pak Emil mampu gak mendayagunakan tokoh-tokoh ini, entah yang di pusat, di Jabar, atau yang sudah pensiun tapi dia punya pengaruh ke grassroot. Nah, Pak Emil jangan hare-hare (cuek) dengan mereka, harus diajak ngobrol, diskusi, bagaimana Jabar untuk kepemimpinan nasional, pokoknya buat tema-tema yang kira kira bisa didukung tokoh-tokoh Jabar," tutur dia. 


Terakhir, Asep mendorong Ridwan Kamil menjadi tokoh nasional. Menurutnya, saat ini, ketokohan Ridwan Kamil baru sebatas di Jabar. Oleh karenanya, Ridwan Kamil harus memunculkan gagasan cemerlang yang tidak pernah terpikirkan siapapun, agar namanya dikenal di tingkat nasional. 

"Nah, Pak Emil harus jadi tokoh nasional lewat prestasi. Solusi dan gagasannya harus bunyi. Jadi jangan istilahnya jago kandang, hanya di Jabar," ujarnya. 

Untuk menghasilkan gagasan yang cemerlang, Ridwan Kamil dapat mendayagunakan akademisi kampus-kampus terkemuka di Jabar, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan strategi tersebut, menurut Asep, Ridwan Kamil sangat berpotensi menjadi tokoh nasional. 

"Tapi jangan juga jadi tokoh nasional yang hanya jago di medsos (media sosial), jangan seperti Youtuber, jangan sekaliber dia, tapi harus dengan prestasi," ucapnya. 

Meski begitu, Asep mengingatkan Ridwan Kamil, agar jangan asal menyampaikan gagasan. Bahkan, Ridwan Kamil harus selektif dalam menyampaikan gagasan, termasuk pendapatnya, agar tidak menjadi bumerang baginya. 

"Jangan masuk wilayah kontroversial, polemik, dan masih jadi perdebatan yang tajam antara pemerintah dengan masyarakat karena bisa jadi bumerang untuk dia," katanya. 

"Pak Emil cukup memberikan gagasan- gagasan yang paling dirasakan masyarakat. Pokoknya dia harus memikirkan masalah yang mendera masyarakat yang relatif dirasakan merata, misalnya solusi terkait dampak Covid-19 bagi usaha kecil, dan lainnya," ucap Asep.

Asep menekankan, jika ketiga hal tersebut dapat dilakukan, modal politik dan modal finansial dengan sendirinya akan hadir dan peluang Ridwan Kamil maju ke ajang Pilpres 2024 pun bakal semakin besar. 

"Hal itu dapat dilakukan dengan asumsi Pak Emil ingin maju di RI 1 atau RI 2. Kalau untuk Jabar mah, Pak Emil saya kira belum ada saingan. Pak Emil untuk Jabar aman, tapi untuk RI 1 atau RI 2 harus kerja ekstra," kata dia.

Diketahui, Ridwan Kamil santer digadang-gadang sebagai salah satu sosok yang layak bertarung di ajang kontestasi Pilpres 2024. Namanya kerap disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di bursa Pilpres 2024.

Baru-baru ini, Ridwan Kamil pun menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi parpol. Terbaru, Ridwan Kamil bertemu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Pertemuan tersebut dinilai banyak pihak tak lepas dari agenda Pilpres 2024. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network