INDRAMAYU, iNews.id - Beredar rekaman video calon jemaah haji (calhaj) lanjut usia (lansia) berjalan kaki dipapah keluarganya dari lokasi parkiran di Jalan Siliwangi menuju Pendopo Indramayu. Calhaj tersebut berjalan kaki tanpa pengawalan petugas.
Dalam rekaman video berdurasi 56 detik itu memperlihatkan calhaj lansia harus berjalan kaki dengan menempuh jarak yang cukup jauh demi bisa mengikuti pelepasan calon jemaah.
Diketahui, pelepasan calhaj tersebut berlangsung di Pendopo Indramayu pada Senin (29/5/2023) kemarin, menuju Embarkasi Haji Indramayu dan selanjutnya akan berangkat ke tanah suci lewat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
Calhaj itu merupakan salah satu dari 366 orang yang masuk dalam kloter 2 pemberangkatan haji asal Kabupaten Indramayu. Video jemaah calon haji yang terpaksa jalan kaki itu beredar di media sosial dan disoroti banyak kalangan masyarakat.
Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Indamayu, Atang Riko Hasbudi mengaku kecolongan atas kejadian tersebut. Dia menilai kejadian itu terjadi karena adanya miss komunikasi.
"Selain itu kami menduga karena adanya oknum-oknum parkir liar yang mengarahkan calon jemaah untuk parkir di titik yang tidak ditentukan," ujar dia, kepada iNews.id, Selasa (30/5/2023).
Padahal, terang Atang, demi kelancaran proses pelepasan para calhaj, pihaknya sudah merapatkannya secara berulang kali bersama berbagai instansi terkait lainnya.
Salah satunya, lanjut Atang, soal titik kumpul pemberhentian pengantar jemaah haji yang sudah ditentukan, yaitu di depan kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Indramayu, karena lokasi tersebut dinilai dekat dengan Pendopo Indramayu.
"Di sana sudah disiapkan kursi roda oleh petugas, khusus untuk membantu jemaah calon haji lansia. Sebenarnya (mobil) khusus untuk jemaah calon haji lansia juga boleh langsung masuk ke Pendopo Indramayu," kata dia.
Atang menyatakan, kejadian kemarin pagi itu merupakan hal yang tidak terduga. Namun demikian, dalam hal ini pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.
"Salah satunya dengan memperbanyak rambu-rambu agar pengantar jemaah calon haji bisa parkir di lokasi titik kumpul yang sudah ditentukan. Soalnya masih ada lima kloter lagi asal Indramayu, ke depan akan kita perbaiki lagi agar tidak terjadi miss komunikasi," ujar dia.
Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Wahyudin mengaku baru mengetahui kejadian tersebut. Dia juga menilai kejadian itu karena adanya miss komunikasi.
"Kami sangat melayani para jemaah calon haji, terutama Ibu Bupati Indramayu. Ibu bupati sangat melayani jemaah sampai memberikan cinderamata termasuk kekurangan air di Embarkasi Haji, itu langsung disuplai oleh Bupati," ujar dia.
Wahyudin menegaskan, pemerintah daerah sangat mendukung penuh proses pemberangkatan haji tahun ini. Apalagi, Embarkasi Haji Indramayu sudah mulai beroperasi pada tahun ini.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait