KUNINGAN, iNews.id - Belasan ekor kerbau milik peternak di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mati mendadak. Kematian kerbau itu telah berlangsung dalam 10 hari terakhir.
Para peternak di Desa Cihirup kaget dan kebingungan. Untuk mengantisipasi agar kematian kerbau tak terus terjadi dan mencari tahu penyebabnya, petugas dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Ciawigebang melakukan pengobatan dan mengambil beberapa sampel terhadap kerbau yang sakit.
Sukari, peternak kerbau di Desa Cihirup mengatakan, kerbau yang mati, sebagian besar digembalakan secara liar di kawasan hutan, pinggiran desa. "Sebelum mati, kerbau mengalami gejala seperti perutnya kembung serta nafsu makan tidak ada," kata Sukari.
Sukari menyatakan, setelah kerbau mengalami perut kembung dan hilang nafsu makan, umumnya tak lama kemudian, dalam hitungan jam, mati. "Gak lama. Setelah kembung itu mai. Gak bakalan kuat. Hitungan jam," ujar Sukari.
Para peternak, tutur Sukari, tidak tahu penyebab kematian kerbau-kerbau tersebut. Peristiwa seperti baru pertama kali terjadi. Namun menurun informasi organ dalam kerbau rusak. "Makanya kami meminta bantuan dokter hewan untuk memeriksa untuk mengatahui apa penyebabnya," tuturnya.
Dugaan awal, kerbau-kerbau itu mati akibat memakan rumput yang masih basah pada pagi hari. Makanan itu menyebabkan perut kerbau kembung. Yang pasti, peristiwa ini membuat para peternak syok. Mereka menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait