BANDUNG, iNews.id - Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan pengamatan bulan sabit muda atau hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1444 Hijriah. Begini hasilnya.
Agus Triono PJ, peneliti di Observatorium Bosscha ITB mengatakan, hampir setiap bulan, para peneliti melakukan pengamatan hilal.
"Setiap tahun, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadhan bagi Kementerian Agama (Kemenag) dan masyarakat," kata Agus Triono PJ.
Kali ini, ujar Agus Triono PJ, Observatorium Bosscha menyelenggarakan rangkaian pengamatan bulan sabit muda yang merupakan penanda beralihnya bulan Sya’ban ke Ramadhan 1444 Hijriah.
"Pengamatan dilaksanakan di Lembang. Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, selama tiga hari, 21-23 Maret 2023 dari pagi hingga bulan terbenam di ufuk barat," ujar Agus Triono.
Dia menuturkan, Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas atau kenampakan bulan sebagai fungsi dari elongasi terhadap ketebalan sabit bulan. Selain itu, juga dalam rangka rukyatul hilal Ramadhan 1444 H.
"Rukyatul hilal dilaksanakan pada 22 Maret 2023 mulai sore hari hingga bulan terbenam. Sabit bulan yang tampak setelah matahari terbenam pada tanggal tersebut dikenal sebagai hilal," tutur dia.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop refraktor berdiameter 106 mm yang dilengkapi detektor kamera berbasis Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS).
"Citra yang ditangkap oleh kamera diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan kualitas tampilan sabit bulan. Perangkat lunak ini dikembangkan oleh peneliti di Observatorium Bosscha," ucap Agus Triono PJ.
Data hilal Ramadhan didapatkan dari hasil perhitungan peneliti Observatorium Bosscha. Data ini menunjukkan bahwa di Indonesia, elongasi Bulan dan Matahari merentang antara 8,8°-10,6° dan ketinggian Bulan merentang antara 6,5°-9,0°.
Agus Triono menyatakan, penentuan awal Ramadhan di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal bulan Hijriah penting, seperti Ramadhan, adalah pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang isbat.
Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang isbat.
"Masyarakat dapat mengakses data dan hasil pengamatan hilal di website Observatorium Bosscha https://bosscha.itb.ac.id," ujar dia.
Berikut data Data Hilal Ramadhan 1444 H – Observatorium Bosscha, Lembang pada Rabu, 22 Maret 2023:
- Koordinat: 6° 49' 50" LS, 107° 37' 00" BT; waktu (UT +7 jam); ketinggian: 1310 mdpl.
Konjungsi: Rabu 22 Maret 2023 pukul 00:23:08 WIB
- Matahari terbenam 17:59:31 WIB
- Bulan terbenam 18:35:05 WIB
- Selisih waktu terbenam Matahari-Bulan 00 jam 35 menit
- Usia Bulan saat Matahari terbenam 17 jam 36 menit
Elongasi Bulan 10° 03' 47,0''
Iluminasi (persentase kecerahan
Bulan) 0,64%
Tinggi Matahari -00° 49' 59,9''
Tinggi Bulan 07° 43' 14,6''
Azimuth Matahari 270° 31' 25,6''
Azimuth Bulan 273° 45' 16,2''
Editor : Agus Warsudi
1 ramadhan Buka Puasa Ramadhan bulan ramadhan Bulan Ramadhan 1444 Bulan Suci Ramadhan observatorium boscha Pengamatan hilal
Artikel Terkait