Setelah jadi, anak-anak membentuk dua kelompok yang diskenariokan sebagai pasukan penjajah Belanda dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Mereka berpencar dan mencari tempat berlindung.
Keseruan akan tercipta saat mereka menembakkan peluru dari bebeletokan. Walaupun tidak sakit atau melukai, tetapi peluru bebeletokan tetap membuat anak yang terkena merasakan sedikit perih.
Seusai bermain bebeletokan, anak-anak tertawa gembira. Mereka pulang ke rumah masing-masing untuk mandi dan berangkat mengaji di musala.
Editor : Agus Warsudi
budaya sunda Kaulinan Barudak permainan anak permainan anak-anak permainan tradisional kota bandung kabupaten bandung
Artikel Terkait