CIANJUR, iNews.id - Pemkab Cianjur menunda pemberian bantuan Rp1 juta untuk pembangunan hunian sementara bagi warga korban gempa. Bantuan untuk rumah rusak berat tersebut dinilai berbenturan dengan program yang sama dari pemerintah pusat.
Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Bumi Cianjur, Budi Rahayu Toyib, mengatakan, pemerintah daerah sebelumnya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk pembangunan hunian sementara. Hunian sementara bertujuan agar warga tidak lagi tinggal di posko pengungsian.
"Ditakutkan menjadi tumpang tindih karena pemerintah pusat juga memberikan bantuan Rp500.000 untuk warga yang rumahnya rusak berat menyewa rumah. Untuk itu pemberian dana hunian darurat sementara ditunda," katanya, Rabu (18/1/2022).
Batuan dari pemerintah pusat itu, kata dia, diberikan selama proses pembangunan rumah tahan gempa tuntas dilakukan. Hal itu selama menunggu warga mendapat bantuan untuk menyewa rumah.
Bantuan tetap, kata dia, akan diberikan namun peruntukannya akan disesuaikan, sehingga tidak berbenturan dengan bantuan yang sama dari pemerintah pusat. Kalau nanti tetap tidak terpakai, dana yang bersumber dari donasi berbagai kalangan itu, akan masuk ke kas daerah.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan, akan memberikan dana sebesar Rp14 miliar dari dana donasi untuk pembangunan hunian sementara bagi penyintas gempa, masing-masing kepala keluarga mendapatkan Rp1 juta.
Mereka disarankan untuk membangun sendiri hunian sementara dengan menggunakan material sisa puing rumah yang masih dapat dimanfaatkan, sehingga mereka dapat menentukan besar atau kecilnya hunian yang akan dibangun.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait