Namun, Taryono menyampaikan, untuk esok hari para siswa sudah bisa melaksanakan kegiatan KBM seperti biasa. Akan tetapi, karena hanya ada tiga ruang kelas yang tidak terendam, maka waktu belajar siswa dilakukan secara bergantian. "Kelas 1, 2, dan 3 masuk pagi, sedangkan kelas 4, 5, dan 6 masuk siang," ujar dia.
Taryono menuturkan, banjir di SD Negeri 2 Pranggong memang kerap terjadi apabila intensitas hujan cukup tinggi. Dia berharap pemerintah dan pihak terkait mencarikan solusi mengatasi persoalan itu agar aktivitas belajar mengajar tidak terganggu.
"Banjir yang menggenangi sekolah ini bukan hanya karena hujan dengan intensitas tinggi sejak dini hari. Kondisi ini juga disebabkan lokasi sekolah yang berada di bibir Sungai Cipelang," tutur dia.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait