Petugas BPBD Indramayu, Jawa Barat mengevakuasi warga yang terjebak banjir luapan Sungai Cimanuk. (Foto: iNews.id/Toiskandar)

INDRAMAYU, iNews.id - Banjir yang melanda Kabupaten Indramayu, Jawa Barat akibat meluapnya Sungai Cimanuk terus meluas. Hingga Selasa (9/4/2019) malam, banjir sudah merendam ribuan rumah warga yang tersebar di lima kecamatan yakni, Sindang, Lohbener, Indramayu, Pasekan dan Cantigi.

Warga bahkan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dari banjir lantaran ketinggian air terus bertambah hingga 80 cm. Petugas gabungan dari BPBD, TNI dan Polri juga mendatangi rumah-rumah warga untuk mengevekuasi.

Salah satu desa yang dilanda banjir parah yakni, Pekandangan, Kecamatan Indramayu. Satu per satu warga mulai diungsikan ke tempat lebih aman di posko dan sanak keluarga mereka.

Pantauan iNews di perumahan Graha Pekandangan Jaya, banjir mencapai satu meter hingga membuat aktivitas warga terganggu.

Kepala BPBD Indramayu, Eddy Kusdiana mengatakan, kondisi banjir sebenarnya sudah mulai surut pada Selasa siang. Namun, sekitar pukul 16.00 WIB, ketinggian air kembali meningkat hingga masuk ke permukiman warga. “Tim gabungan sudah membantu evakuasi warga ke tempat yang lebih aman karena air terus meninggi,” katanya.

Dia menyebutkan, jumlah rumah warga di lima kecamatan yang terdampak banjir sebanyak 2.500 unit. Jumlah itu diperkirakan masih bisa bertambah karena air kiriman dari Majalengka terus masuk ke Sungai Cimanuk.

Banjir tersebut juga mengakibatkan arus lalu lintas di jalur Jatibarang-Indramayu lumpuh total.

Kapolres Indramayu, AKBP Yoris MY Marzuki mengatakan, rekayasa lalu lintas terpaksa dilakukan di jalur tersebut akibat terdampak banjir luapan Sungai Cimanuk. "Saat ini kita lakukan rekayasa lalu lintas dari Jatibarang ditutup dan dialihkan ke jalur Lohbener," kata Kapolres Yoris.

Dia menjelaskan rekayasa lalu lintas tersebut karena jalan tergenang banjir dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan, baik roda dua maupun empat.

Selain itu, ketika kendaraan diperbolehkan melintas, kata Yoris. dikhawatirkan bisa menghambat jalur evakuasi karena masih banyak warga yang hilir mudik untuk melihat kondisi rumahnya. “Penutupan ini agar evakuasi para pengungsi semakin mudah dan juga masih tergenangnya jalur, sehingga bisa menghambat," ujarnya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network