Dia mengungkapkan, alasan daerah tersebut harus direlokasi karena tempatnya berada lebih rendah daripada aliran Sungai Cimanuk, sehingga otomatis ketika air meluap maka akan menggenangi permukiman warga.
"Di sini tidak memungkinkan, karena ini 10 meter lebih rendah dari sana di Maktal, akhirnya airnya pasti ke sini," ujarnya.
Bupati menambahkan tidak hanya persoalan di Kampung Cimacan, tetapi daerah lainnya juga akan menjadi perhatian pemerintah untuk melakukan langkah antisipasi dari ancaman banjir.
Upaya saat ini, kata dia, pemerintah daerah sedang melakukan pendataan rumah warga yang terdampak banjir dan besaran kerugian materiil.
"Kami sedang menghitung kerugian tapi yang jelas bahwa pertama tidak ada korban jiwa," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait