CIREBON, iNews.id - Api yang membakar pabrik kasur busa di jalur pantura Desa Sende, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, hingga siang ini masih menyala, Selasa (28/2/2023). Banyaknya zat kimia dan bahan mudah terbakar mrmbuat api sulit dipadamkan.
Lebih dari belasan jam, si jago merah masih terlihat menyala di beberapa titik bangunan pabrik busa yang termasuk di Desa Sende, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Tampak puluhan mobil pemadaman kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran untuk menjinakan si jago merah agar tidak merembet ke pemukiman penduduk, yang letaknya tidak jauh dari lokasi pabrik.
Hingga pukul 11.30 WIB, api masih terlihat menyala. Petugas pemadam kebakaran terus berjibaku mendinginkan beberapa titik area pabrik yang sudah dipadamkan. Namun, masih ada beberapa titik yang menyala.
Meski sudah berhasil menjinakan di dua titik api, petugas pemadam kebakaran masih kesulitan memadamkan titik api yang berasal dari Bahan Kimia Pabrik yang terletak di tengah pabrik, karena masih mengeluarkan ledakan dan semburan api.
Kapolsek Arjawinangun Kompol Sayidi mengatakan, proses menjinakkan api di beberapa titik area pabrik mengalami kesulitan. Lantaran, terdapat bahan kimia yang mudah terbakar, sehingga kobaran api ini terus membesar hingga siang ini.
"Hampir seluruh bangunan pabrik terbakar, karena api terus membesar dan merambat diseluruh area bangunan pabrik. Diduga, didalamnya selain bahan baku busa, ada juga bahan kimia yang sangat mudah terbakar," kata Kapolsek Arjawinangun.
Kompol Sayidi menyebabkan, bahan kimia di area kobaran api, Kapolsek menghimbau kepada seluruh petugas pemadam kebakaran untuk lebih berhati-hati. Karena, tidak menutup kemungkinan letupan dari bahan kimia tersebut.
"Karena didalamnya ada bahan kimia, saya minta petugas untuk berhati-hati saat memadamkan api di seluruh area pabrik," ujar dia.
Sementara itu, Supervriser Marketing Trusmilen Ahmad Kredis mengatakan, Melihat semakin membesarnya kobaran api di pabrik busa tersebur, pihaknya mengungsikan sejumlah warga yang berada di perumahan tersebut.
"Ada 50 KK yang kami ungsikan ke tempat yang lebih aman, karena rumah mereka tepat berada di belakang pabrik," kata Ahmad Kredis.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait