Ditanya berapa orang yang telah diamankan itu, Kombes Pol Aswin Sipayung enggan memberikan informasi. "Belum ada informasi. Saya pikir mereka tidak berani keluar. Dari H minus 1, kami sudah masuk ke kantong-kantong mereka supaya mereka tidak menggangu aksi mahasiswa," ujar Kombes Pol Aswin Sipayung.
Terkait pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa menolak jabatan presiden 3 periode, penundaan pemilu, dan memprotes kenaikan harga sembako, ujar Kombes Pol Aswin Sipayung, Polrestabes Bandung mengerahkan 820 personel.
Kombes Pol Aswin Sipayung menyatakan, petugas tak hanya mengawal jalannya aksi unjuk rasa di Gedung Sate dan DPRD Jabar, Jalan Diponogero, tetapi juga mengalihkan arus lalu lintas. Mereka melokalisir kawasan itu dari arus kendaraan.
"Tadi di DPRD Jabar kami alihkan supaya mahasiswa lebih nyaman dalam menyampaikan aspirasi dan tidak menggangu arus lalu lintas," ujar Kombes Pol Aswin Sipayung.
Kapolrestabes Bandung memastikan, tidak ada anggota yang membawa senjata api dan pentungan saat mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa. "Atas perintah kapolri sekarang sudah, saya perintahkan tidak ada yang membawa senjata api. Pentungan juga tidak dibawa," tutur Kapolrestabes Bandung.
Pendekatan dan tindakan petugas, kata Kombes Pol Aswin, yang dilakukan lebih ke persuasif, tidak lebih dari itu. "Kalau sudah persuasif kam mengutamakan Bimas Polwan. Kemudian Sabhara untuk memantau sekitar jika ada oknum kelompok yang menggangu memprovokasi mahasiswa," ucap Kombes Pol Aswin.
Editor : Agus Warsudi
anarko sindikalis Kelompok Anarko kelompok anarko sindikalisme Massa anarko massa unjuk rasa aksi unjuk rasa unjuk rasa demo mahasiswa kapolrestabes bandung polrestabes bandung
Artikel Terkait