Dedi Mulyadi, peserta pelatihan mengatakan, baru pertama kali mengikuti pelatihan pemulasaran jenazah Covid. Banyak terdapat perbedaan dibanding jenazah pada umumnya.
"Banyak perbedaan dibanding jenazah umumnya. Semua harus dengan protokol kesehatan. Saat memandikan petugas pemulasaraan harus memakai APD, mencuci tangan dengan disinfektan, dan lain-lain. Kemudian, jenazah selain dibungkus kain kafan juga plastik," kata Dedi Mulyadi.
Sementara itu, Camat Kadipaten Yuyus Kusmaya mengatakan, pelatihan pemulasaran jenazah Covid-19 yang diikuti semua perangkat desa agar bisa menangani ketika ada warga positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia di rumah.
"Pelatihan ini digelar agar warga bisa menangani jenazah Covid di lingkungannya dengan menerpakan prokes," kata Camat Kadipaten.
Berdasarkan data satgas penanganan Covid-19, di Kecamatan Kadipaten terdapat 46 warga meninggal dunia karena positif Covid-19. Sementara 38 orang lain sedang menjalani isoman di rumah masing masing.
Editor : Agus Warsudi
pemulasaraan Pemulasaraan jenazah jenazah covid-19 pemakaman jenazah covid dampak pandemi covid-19 pandemi covid pandemi Covid-19 Kabupaten Majalengka majalengka
Artikel Terkait