Suwardi (baju biru) bersama anggota lain yang sudah melakukan upaya untuk menarik dananya kembali dari koperasi. (Foto: iNews.id/Dharmawan Hadi)

SUKABUMI, iNews.id - Anggota salah satu koperasi simpan pinjam di Kota Sukabumi terus berupaya menarik kembali uang yang sudah disetorkan. Namun semua upaya itu belum membuahkan hasil. 

Upaya tersebut mulai dari menggunakan pengacara, unjuk rasa ke kantor pusat di Kota Bogor, melapor ke polisi, mendatangi Kementerian Koperasi. Bahkan mereka berencana akan mengadukan personal ini langsung ke presiden. 

Salah seorang anggota koperasi Kota Sukabumi, Suwardi (65) mengakui awalnya tertarik dengan penawaran program yang diberikan koperasi tersebut karena nilai bagi hasil sisa usaha cukup tinggi dibanding bank konvensional. Koperasi menjanjikan pembagian hingga 13 persen per tahun.

"Sejak 2007 bergabung dengan koperasi. Awalnya diajak sama teman, karena bunga yang ditawarkan cukup tinggi waktu itu 13 persen. Kantornya juga masih di Jalan Otista, yang orang nyimpen Rp10 juta aja pasti deg-degan kalo lihat kantornya pada waktu itu," ujar Suwardi kepada MNC Portal Indonesia, Senin (4/7/2022). 

Suwandi menambahkan bahwa jumlah simpanan pribadi yang disetorkan kepada koperasi sekitar Rp800 juta, kalau dengan anggota yang direkrutnya Rp7,7 miliar. Jumlah anggota yang ikut dengan dirinya berjumlah 40 orang yang bervariasi menyimpan uangnya di koperasi mulai Rp10 juta hingga Rp2 miliar per orang. 

"Kita sudah bayar lawyer untuk mengurus permasalahan ini dengan biaya 1 persen dari total tagihan. Di luar itu ada uang untuk transportasi ke Polda Jabar, karena domisili kita di wilayah Jawa Barat, jadi harus melaporkannya ke Polda, kalo di Jakarta bisa ke Bareskrim," ujar Suwardi. 


Lebih lanjut Suwardi mengatakan bahwa sejak dilaporkan pada 20 Agustus 2020, berkali-kali dia mendatangi Polda Jabar, namun hingga kini sudah 2 tahun berjalan belum terdengar lagi ada perkembangan lagi kasusnya. Selain itu upaya unjuk rasa bersama anggota lain di seluruh Indonesia ke kantor pusat di Kota Bogor pun telah dilakukannya. 

"Kami yang sudah tua dan banyak ibu-ibu yang demo ke sana (Bogor) malah disiapkan pengaman internal dari orang-orang Indonesia Timur yang menjaga kantor pusat. Hingga pernah juga saya datangi ke Kementerian Koperasi dan diarahkan ke Satgas, namun upaya itu juga belum ada perkembangannya," ujar Suwardi. 

Upaya selanjutnya yang akan ditempuh, lanjut Suwardi, dia bersama ribuan anggota koperasi akan mengadukan masalah ini ke Presiden Joko Widodo. Namun dikarenakan presiden masih tugas di luar negeri, upaya tersebut dipending terlebih dahulu, menunggu kedatangan presiden pulang ke tanah air. 


Editor : Asep Supiandi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network