BANDUNG, iNews.id - Rentetan gempa akibat aktivitas Sesar Lembang berimbas menurunnya angka kunjungan wisatawan ke objek wisata yang ada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kondisi itu dikeluhkan para penglola wisata.
"Adanya gempa Sesar Lembang berpengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan," tutur Public Relations Floating Market Lembang, Intania Setiati, Senin (25/8/2025).
Diakuinya, setiap ada isu soal Sesar Lembang sangat berpengaruh pada tingkat kunjungan. Hal itu disebabkan karena wisatawan merasa khawatir dan takutan untuk datang ke Lembang.
Terlepas dari kondisi tersebut, lanjut Intan, setiap tahun di bulan Agustus kunjungan wisatawan memang selalu sepi. Akan tetapi untuk tahun ini angkanya jauh lebih sepi dibandingkan tahun lalu.
Meskipun bisa disebabkan berbagai faktor, kondisi alam dan faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap destinasi wisata. Namun jika kondisi sudah aman, wisatawan pasti mau datang lagi.
"Agustus ini penurunan kunjungan mencapai 20 persen dari tahun lalu. Selain isu Sesar Lembang, kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, dan juga ada larangan study tour," tuturnya.
Dia juga tidak memungkiri dibuat khawatir dengan adanya peningkatan aktivitas kegempaan dari Sesar Lembang. "Meski isu soal Sesar Lembang ini sudah bukan hal baru. Tapi kami tetap khawatir dan waspada, apalagi ada gempa-gempa kecil yang terjadi beruntun beberapa hari lalu," katanya.
Disinggung antisipasi dan mitigasi bencana yang sudah dilakukan, Intan mengaku sudah melakukan mitigasi bencana serta pelatihan atau sertipikasi bencana bagi para pegawai hingga petunjuk jalur evakuasi bagi pengunjung.
"Jadi petunjuk harus ke mana dan apa yang mesti dilakukan, jalur evakuasi, dan titik kumpul selalu kami sampaikan ke wisatawan," ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait