Satpam mal memeriksa suhu tubuh pengunjung. (Foto: Ilustrasi/Dokumentasi)

BANDUNG, iNews.id - Pascarelaksasi berbagai kegiatan usaha, sektor ekonomi di Kota Bandung optimistis bakal menggeliat. Apalagi, Kota Bandung selama ini lebih banyak mengandalkan jasa dan perdagangan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, pelonggaran atau relaksasi ini diharapkan dapat mendorong pergerakan ekonomi lebih maksimal.

"Jelas akan menambah geliat ekonomi. Tetapi saya akan sampaikan kepada teman-teman baik manajemen mal maupun toko modern supaya lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena bagaimanapun ekonomi harus mendukung kesehatan, tidak boleh bertentangan," kata Elly, Rabu (10/2/2021).

Menurut Elly, dua pekan lalu saat kapasitas dan jam operasional diperketat, banyak keluhan dari manajemen mal. Salah satunya karena kesulitan mengatur jadwal shift karyawan yang harus tutup pukul 19.00 WIB.

"Jelas ada pengaruh karena begitu diterapkan PSBB proporsional waktu itu tutupnya pukul 19.00 WIB. Okupansinya 30 persen, tenaga kerja di masing-masing tenan dan ritel jadi ada yang double shift," ujarnya.

Elly menuturkan, selama ini meskipun sudah diberikan kapasitas hingga 50 persen, belum ada pusat perbelanjaan yang angka kunjungannya mencapai batas maksimal tersebut. "Iya betul, karena okupansi juga kalau dikasih 50 persen, belum tentu ada yang sampai," tutur Elly.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network