BANDUNG BARAT, iNews.id - Aksi vandalisme ditemukan di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sejumlah tapal batas desa yang terpasang di perbatasan antara desa di rusak dan dipenuhi corat-coret.
Aksi vandalime itu jelas merupakan bentuk perusakan terhadap aset daerah dan pelecehan terhadap simbol pemerintah daerah. Sebab, tugu atau tapal batas desa tersebut dibuat sesuai dengan lambang Pemda KBB.
Seperti yang terpantau di tapal batas antara Desa Cilame dengan Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, KBB. Tapal batas dari batu alam dengan lambang Bosscha di bagian puncaknya yang menjadi simbol Pemkab KBB itu tampak sudah rusak dan banyak terdapat coretan cat warna.
"Kami sangat menyayangkan adanya aksi vandalisme itu, apalagi dilakukan di aset daerah yakni tapal batas antar wilayah," kata Kepala Desa Cilame, Ngamprah, Aas Mochamad Asor, Sabtu (13/3/2021).
Menurutnya aksi corat-coret itu kebanyakan dilakukan di tapal batas yang jauh dari permukiman dan keramaian. Terlebih tidak ada pengawasan khusus dari aparat desa, sehingga perbuatan iseng dari orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut tidak terpantau.
Di Desa Cilame yang memiliki luas 480 hektare, terdapat total tujuh titik tapal batas dengan desa tetangga. Rata-rata pembuatan satu tapal batas menghabiskan anggaran antara Rp5-10 juta. Dengan adanya aksi vandalisme ini telah membuat pihaknya dirugikan karena harus kembali merapikan tapal batas yang dirusak.
"Pelakunya bisa saja bukan warga Cilame dan bukan karena benci, tapi lebih kepada perilaku kenakalan. Kalau ketahuan pasti ditegur. Tapi, jika mereka tidak jera, kami bisa laporkan ke polisi," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait