Menurut Airlangga, saat ini, situasi geopolitik global sedang tidak baik, iklim juga sedang memprihatinkan, pandemi dengan segala varian barunya masih terus mengancam. Indonesia justru bisa menghadapinya dan ekonomi mulai pulih sekalipun harus menggunakan cara dan kebijakan berbeda dari di negara lain.
“Dalam menangani pandemi Covid-19, kita menggunakan pola injak gas dan rem seimbang. Sehinga rakyat masih bisa bekerja, pabrik tidak ditutup, dan ekonomi bisa tetap berjalan,” ujar Airlangga yang didampingi Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily.
Selain itu, tutur Airlangga, dunia sedang menghadapi ketidakpastian baru atau black swan sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina. Black swan artinya peristiwa tidak terduga, melampaui apa yang biasanya diharapkan dari suatu situasi dan memiliki konsekuensi cukup parah.
Berbagai faktor ketidakpastian itu, kata Airlangga, antara lain akibat munculnya varian baru Covid-19, disrupsi rantai pasok global, dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina termasuk soal ketegangan yang terjadi belakangan di laut China Selatan.
Editor : Agus Warsudi
airlangga hartarto menko perekonomian Pondok Buntet Pesantren kabupaten cirebon cirebon haul haul akbar
Artikel Terkait