"Untuk mendukung itu (BIJB Kertajati), tadi Tol (Cisumdawu) ini harus bisa selesai. Karena kalau saat ini, jarak tempuh juga masih di atas 2,5 jam," ujar dia.
Faktor lain, tutur Eddy, minimnya sarana dan prasarana bagi para penumpang. Untuk menginap, penumpang harus ke Cirebon yang jaraknya cukup jauh.
"Pada 2019, salah satu kendala yang kami hadapi adalah ketersediaan akomodasi sekitar bandara. Karena pada 2019, akomodasi itu di Cirebon kan ya. Tapi sekarang sudah ada (hotel) di dekat bandara. Itu sangat membantu," tutur Eddy.
Sementara itu, pada penerbangan pertama, tingkat keterisian pesawat dari BIJB ke Kuala Lumpur mencapai angka 70 persen.
"Kami datang (dari Kuala Lumpur) sekitar 40 persen (keterisian), kembali dari Kertajati ke Kuala Lumpur sekitar 60 sampai 70 persen. (Penerbangan) menggunakan Airbus 320 berkapasitas 180 orang," ucapnya.
Editor : Agus Warsudi
airasia penumpang AirAsia airasia indonesia pesawat airasia bandara kertajati bijb kertajati majalengka Kabupaten Majalengka kuala lumpur update me
Artikel Terkait