BANDUNG, iNews.id - 8 Fakta Gunung Gede Pangrango cukup mencengangkan dan seolah-olah baru diketahui. Padahal, fakta-fata yang terdapat di dua gunung itu sudah ada sejak lama dan selalu menarik untuk dikupas.
Gunung Gede Pangrango menjadi salah lokasi favorit di Jawa Barat bagi pendaki karena panorama alam indahnya yang sangat menakjubkan.
Lalu seperti apakah fakta menarik dari Gunung Gede Pangrango? Berikut 8 Fakta Gunung Gede Pangrango yang dihimpun iNews.id dari berbagai sumber :
8 Fakta Gunung Gede Pangrango:
1. Legenda Rakyat
Fakta Gunung Gede Pangrango pertama yaitu adanya legenda rakyat yang melekat cukup kuat, yakni keberadaan Eyang Suryakancana.
Eyang Suryakancana adalah Putra dari Dalem Cikundul atau Rd Aria Wira Tanu I, pendiri sekaligus bupati pertama Cianjur, hasil dari pernikahannya dengan seorang putri jin. Masyarakat percaya bahwa Eyang Suryakencana yang notabenenya adalah bangsa jin, masih bermukim di sekitar Gunung Gede, dan menjadi penguasa bangsa jin di gunung tersebut.
Selain itui, di waktu-waktu tertentu, banyak orang masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedi atau bertapa maupun melakukan upacara religius.
2. Laboratorium Alam
Gunung Gede mempunyai kondisi alam yang khas dan unik sehingga menjadikannya sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teijsmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. Docters van Leeuwen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952).
Mereka telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku The Mountain Flora of Java yang diterbitkan tahun 1972.
Gunung Gede juga memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari formasi-formasi hutan submontana, montana, subalpin; serta ekosistem danau, rawa, dan savana.
Gunung Gede terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis di antaranya merupakan burung langka yaitu Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan Celepuk Jawa (Otus angelinae).
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara
3. Dua Gunung Berbeda
Fakta Gunung Gede Pangrango menarik lainnya, kedua nama itu merupakan dua gunung berbeda. Banyak yang mengira bahwa Gunung Gede Pangrango merupakan nama dari sebuah gunung saja.
Faktanya Gunung Gede Pangrango merupakan dua gunung yang berbeda yang letaknya saling berdekatan. Meskipun nampak kembar, kedua gunung tersebut memiliki ketinggian yang berbeda.
Ketinggian dari Gunung Gede yaitu 2.958 mdpl, sedangkan untuk Gunung Pangrango adalah 3.019 mdpl. Kedua gunung seperti menyatu karena memang dihubungkan oleh punggung gunung yang tampak seperti pelana. Di punggung gunung itulah dikenal dengan daerah Kandang Badak dengan ketinggian sekitar 2.400 mdpl.
Selain itu, Gunung Pangrango belum pernah meletus, hal ini ditandai dengan kondisi puncak gunungnya yang masih mengerucut. Sedangkan Gunung Gede pernah meletus karena terdapat kawah-kawah aktif seperti Kawah Wadon, Kawah Ratu, Kawah Baru, dan Kawah Lanang.
4. Letusan Gunung Gede
Tercatat Gunung Gede pertama kali terjadi sekitar tahun 1747. Letusan pertama ini sangat hebat dan menyebabkan dua aliran lava bergerak dan terlihat dari Kawah Lanang. Letusan ini memiliki dampak yang begitu besar.
Terjadi kembali letusan kecil Gunung Gede pada tahun 1761, 1780, dan 1832. Selama 100 tahun lebih gunung ini tertidur akibat letusan pertama. Di kejutkan kembali letusan dahysat ke 2 (dua) pada tahun 1840 tepatnya pada tanggal 12 November jam 3 dini hari. Goncangan yang sangat hebat, membangunkan warga yang tertidur pulas.
Keresidenan Priangan yang aslinya beribu kota di Cianjur, kemudian dipindahkan ke Bandung oleh Residen Van Der Moor setelah letusan Gunung Gede memorakporandakan Cianjur pada 1864.
Setelah itu, Kembali lagi letusan-letusan kecil di Gunung Gede kurang lebih terjadi 24 kali. Cukup membahayakan untuk warga sekitar yang tinggal berdekatan dengan Gunung Gede.
Letusan Terakhir pada tahun 1957, masih berkategorikan letusan Kecil dan hingga saat ini Gunung Gede masih tertidur. Namun tetap waspada, Karena sebuah gunung yang sudah lama tidak aktif. Jika aktif kembali akan sangat membahayakan.
5. Alun-alun Suryakencana
Alun-alun Surya Kencana adalah padang savana yang berada di atas ketinggian sekitar 2.750 mdpl dari Gunung Gede Pangrango.
Disebut alun-alun karena padang savana Surya Kencana merupakan sebuah tempat yang terhampar dengan luas mencapai sekitar 50 hektare. Savana ini juga merupakan kawasan terluas yang ada di Gunung Gede.
6. Bunga Edelweis
Edelweis atau Anaphalis merupakan tanaman endemik yang tumbuh di daerah pegunungan di Indonesia. Salah satu spot yang terkenal sebagai surganya bunga yang berada di Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede Pangrango.
Keberadaan bunga ini sekaligus menjadi alasan para pendaki dan wisatawan berkunjung ke gunung tersebut untuk menikmati keindahannya.
Bunga Edelweis merupakan bunga yang hanya tumbuh di atas ketinggian 2.000 mdpl tumbuh subur di savana tersebut.
7. Sunset dan Sunrise
Salah satu aktivitas wisata yang paling banyak dicari dan dilakukan oleh pendaki adalah menikmati momen terbit dan tenggelamnya matahari (sunrise dan sunset) dengan ditemani sejuknya udara dan indahnya view pegunungan.
Untuk menikmati momen tersebut terlebih saat matahari terbit di Alun-alun Surya Kencana, akan terasa sangat dramatis berkat embusan kabut tipis yang mengelilingi hamparan savana sambil dikelilingi oleh Bunga Edelweis yang cantik.
8. Berada di Tiga Wilayah Berbeda
Fakta Gunung Gede Pangrango selanjutnya yakni secara geografis terletak di antara 106º51`-107º02`Bujur Timur dan 6º41`-6º51` Lintang Selatan.
Uniknya, gunung ini berasa di perbatasan tiga wilayah yaitu Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Dengan perbandingan luas sekitar 25 persen di Bogor seluas 4.514 hektare, 30 persen di Sukabumi seluas 6.781,98 hektare, dan 45 persen di Cianjur seluas 3.899,29 hektare.
Itulah 8 Fakta Gunung Gede Pangrango yang unik dan menarik. Yuk kita jaga agar kedua gunung ini tetap lestari.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait