Hery pun menilai perbuatan yang dilakukan oleh polisi terhadap warga Dago Elos terbilang brutal. Gas air mata yang ditembakkan ke arah pemukiman warga pun dinilai tak pantas. Padahal, warga hanya ingin laporannya diterima secara baik oleh polisi. "Bahwa tindakan polisi adalah tindakan yang brutal. Goals dari warga kan masih ingin laporan diterima. Tapi malah mendapatkan perlakuan seperti ini," tutur Hery Pramono.
Diketahui bentrokan pecah di Dago Elos pada Senin (14/8/2023) malam. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang memblokade jalan. Warga melawan aparat dengan melemparkan batu. Mereka yang terkena gas air mata kemudian melarikan diri ke sejumlah ruas jalan.
Editor : Agus Warsudi
bandung kapolrestabes bandung Mapolrestabes Bandung polrestabes bandung Bentrokan massa warga bentrok
Artikel Terkait