26. Apakah itu mulut atau comberan? Mengapa banyak sekali sampah yang berkeliaran?
27. Jangan pernah khawatir mengenai apa yang dikatakan orang-orang di belakang anda, mereka adalah orang-orang yang lebih suka mencoba menemukan kesalahan dalam hidup anda dibandingkan memperbaiki kesalahan dalam hidup mereka sendiri.
28. Tak perlu hati-hati dalam berbicara, bukankah kamu hanya menanti sebuah karma?
29. Yang paling penting adalah, orang-orang yang akan tetap jujur walaupun berada di belakangmu
30. Aku pikir aku membutuhkan kacamata. Belakangan ini, banyak sekali ku melihat orang bermuka dua.
31. Orang-orang munafik akan menusukmu dari belakang lalu dengan berpura-pura polos mereka akan bertanya “mengapa kamu berdarah?”
32. Terkadang memang bukan orang yang berubah, tapi hanya topengnya saja yang lepas.
33. Aku lebih memilih untuk mempunyai musuh yang jelas-jelas mengakui bahwa dia membenciku, daripada mereka yang mengaku teman tapi diam-diam menjatuhkanku
34. Jangan sekali-kali anda mempercayai seseorang dengan mudah. Anda mungkin tidak akan pernah tahu bahwa mereka akan bermuka dua dengan begitu cepatnya.
35. Permisi, kak. Maaf mau tanya. Itu muka atau jumlah pintu di lawang sewu? Kok banyak banget?
36. Tiap-tiap orang biasanya memiliki dua wajah tapi seringkali kita hanya melihat salah satu sisi dari mereka. Maka dari itu jangan pernah menilai siapapun hanya sekadar dari penampilannya.
37. Kamu hari ini pakai mode yang mana? Mode asli atau mode munafik?
38. Jangan pernah tertipu oleh topeng mereka. Orang-orang palsu pada akhirnya akan menunjukkan wajah aslinya. Tunggu saja hingga topeng mereka mulai kotor dan perlu dibersihkan.
39. Dengarkanlah secara seksama perihal bagaimana seseorang membicarakan tentang orang lain di depanmu. Begitu pula cara mereka berbicara tentang dirimu di depan orang lain.
40. Anda mungkin terus berkata bahwa anda tidak ingin berada di sekitar orang-orang munafik. Namun, pada akhirnya anda juga akan menyadari bahwa anda adalah salah satunya.
Editor : Komaruddin Bagja