BANDUNG BARAT, iNews.id - Tiga trayek angkutan umum lokal di Kabupaten Bandung Barat (KBB) layak untuk beroperasi karena potensi penumpang besar namun belum tergarap. Trayek tersebut adalah rute Cimareme-Cilame-Ngamprah, Gunungbentang-Saguling-Cipongkor, dan antarkota dalam provinsi (AKDP) Sindangkerta-Jatinangor.
"Berdasarkan rerouting atau kajian trayek, tiga trayek angkutan umum di KBB itu sudah layak untuk beroperasi. Selain potensi penumpang besar, kajian itu juga sudah diusulkan sejak lama," kata Ketua Organda KBB Asep Dedi Setiawan, Senin (28/3/2022).
Menurut Asep Dedi Setiawna, usulan kajian tiga treyak tersebut sudah mendapatkan respons positif dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Pemda KBB. Bahkan unit kendaraan yang akan melayani rute tersebut sudah siap, karena operator pengusaha angkutannya juga sangat antusias.
Diperkirakan di tahap awal unit kendaraan yang beroperasi untuk melayani trayek Cimareme-Cilame-Ngamprah sekitar 50 unit angkot. Kemudian trayek Gunungbentang-Saguling-Cipongkor sekitar 25 unit, dan Sindangkerta-Jatinangor sekitar 10 unit bus ukuran 3/4.
"Banyak aspirasi masyarakat yang meminta agar tiga trayek tersebut segera di buka. Sebab selama ini biasanya masih dilayani pakai ojeg dan ongkosnya mahal jika dibandingkan naik angkot," ujarnya.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) KBB Eman Sulaeman mengatakan, tiga trayek yang diusulkan oleh pihak Organda tersebut memang belum terlayani oleh angkutan umum. Sejak KBB berdiri tercatat total ada 31 trayek angkutan umum dan 19 masih aktif beroperasi.
Pemerintah daerah tentunya akan mensupport selama potensi penumpangnya ada, seperti untuk trayek Sindangkerta-Jatinangor itu sangat potensial karena sekarang jalannya sudah diperbaiki. Di selatan juga banyak mahasiswa asal KBB yang kuliah di Jatinangor.
"Kami tentu mendukung, termasuk rute angkutan yang melewati kantor pemda juga kan belum ada. Tapi nantinya tetap harus ada rerouting, agar tidak ada singgungan trayek," kata Eman Sulaeman.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait