Apa yang Harus Diperbaiki?
Dari gabungan ketiga fakta tersebut, ada beberapa pelajaran penting yang harus diperhatikan oleh pengelola jalan tol, aparat keselamatan, dan pengemudi:
1. Penegakan Kecepatan Lebih Ketat
Tol Cipali membutuhkan pengawasan kecepatan yang lebih tegas, seperti sistem tilang otomatis atau pembatasan kecepatan dinamis. Tujuannya menekan gap kecepatan ekstrem yang selama ini menjadi pemicu kecelakaan.
2. Edukasi dan Kewajiban Istirahat Pengemudi
Khusus kendaraan umum dan angkutan jarak jauh, perlu dibuat aturan istirahat wajib, pemeriksaan kondisi sopir, serta pembatasan jam kerja supaya risiko microsleep dapat ditekan.
3. Penataan Infrastruktur Pendukung
Beberapa titik rawan dapat dipasangi perlindungan median seperti kabel pengaman atau barrier tambahan untuk menahan kendaraan yang keluar lajur. Rest area juga harus lebih mudah diakses dan tidak terlalu padat agar pengemudi bisa beristirahat optimal.
4. Penerapan Teknologi Investigasi
Penggunaan alat pemindai 3D dan analisis kecelakaan canggih perlu terus dilanjutkan agar setiap kejadian dapat diidentifikasi penyebabnya secara akurat. Data tersebut dapat dipakai sebagai dasar kebijakan keselamatan yang lebih efektif.
Itulah 3 fakta kecelakaan maut di Tol Cipali menunjukkan bahwa akar masalah bukan pada kualitas infrastruktur, tetapi pada perilaku berkendara, gap kecepatan, dan kelelahan pengemudi yang sering diabaikan. Kecelakaan besar yang terus muncul dari tahun ke tahun menjadi alarm bahwa kesadaran keselamatan harus diperkuat baik oleh pengemudi pribadi maupun operator bus. Semoga kecelakaan tidak terjadi lagi.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait