JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah fakta terkait gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Jabar).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, Gempa Kuningan sudah terjadi 3 kali dengan kekuatan magnitudo 3,6 pada 25 Juli 2024 pukul 04.01 WIB. Kemudian, magnitudo 4.1 pada 25 Juli 2024 pukul 17.36 WIB, dan 26 Juli 2024 pukul 10.49 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,9.
“Kedalaman gempa sangat dangkal masing-masing 6 km, 5 km, dan kedalaman 8 km. Gempa Kuningan yang terjadi tadi pagi merupakan bagian dari rangkaian gempa yang terjadi pada Kamis 25 Juli 2024 dengan kekuatan M3.6 dan M4.1,” ujar Daryono, Jumat (26/7/2024).
3 Fakta Gempa Kuningan
1. Gempa Kerak Dangkal
Daryono mengatakan gempa bumi di Kuningan merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
“Gempa Kuningan diduga berasosiasi dengan aktivitas Sesar Baribis segmen Ciremai karena episenter ketiga gempa berdekatan dengan jalur segmen sesar ini. Gempa Kuningan memiliki mekanisme sumber pergerakan mendatar/geser (strike-slip),” katanya.
2. Bersifat Destruktif
Daryono menjelaskan bahwa gempa paling kuat terjadi dengan magnitudo M4.1 dengan skala intensitas mencapai IV MMI dan bersifat destruktif karena menyebabkan 1 bangunan masjid rusak ringan dan 3 bangunan rumah rusak ringan.
“Adanya kerusakan bangunan disebabkan kualitas bangunan yang rendah tidak standar tahan gempa, di samping karena kedalaman hiposenter gempanya yang sangat dangkal,” ujar Daryono.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait