Hal itu terjadi, seiring akan memasuki periode transisi atau pancaroba, yang ditandai dengan gejala cuaca tidak stabil dan ada perubahan pola angin. "Sehingga potensi hujan yang terjadi bisa disertai kilat atau petir dan angin kencang atau angin puting beliung," ujar Teguh.
Ketiga, tutur Kepala BMKG Bandung, faktor global karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang masih cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan.
Terkait puting beliung di dataran tinggi, BMKG menyebut hal itu bisa saja terjadi di dataran tinggi atau dataran rendah, slama ada proses pertumbuhan awan Cumulonimbus. Karena ada juga perubahan fungsi lahan misal jadi lahan pertanian atau pemukiman sehingga proses konveksi cukup kuat untuk pembentukan awan Cumulonimbus.
Apalagi, kondisi musim saat ini akan memasuki periode transisi atau pancaroba sehingga fenomena angin puting beliung dan cuaca ekstrem bisa kerap saja terjadi.
Editor : Agus Warsudi
bmkg bmkg bandung angin puting beliung puting beliung bencana angin puting beliung ratusan rumah rusak rumah rusak rumah rusak berat Bandung Jabar kabupaten bandung
Artikel Terkait