CIREBON, iNews.id - Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemungkinan dibuka pada Januari 2021. Padahal, tingkat penularan Covid-19 di Kabupaten Cirebon masih tinggi.
Meski begitu, belajar tatap muka di sekolah di Kabupaten Cirebon dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Belum lama ini, sebanyak 20 guru di Kabupaten Cirebon positif Covid-19 setelah dilakukan swab test massal terhadap ribuan guru. Data tersebut ditemukan setelah Dinkes Kabupaten Cirebon membagikan 150 kit reagen PCR untuk tes swab di 60 puskesmas di Kabupaten Cirebon.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Cirebon yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni mengatakan, data tersebut ada kemungkinan masih akan terus naik lagi.
"Sasaran tes swab itu untuk nakes (tenaga kesehatan), guru, dan kontak erat dengan pasien Covid-19," kata Enny, Senin (23/11/2020).
Guru-guru harus menjalani tes swab, ujar Enny, karena akan dilaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS kedua pada November 2020 untuk anak usia kelas satu, dua, dan lima SD.
"Setiap sekolah mengirimkan dua-tiga guru dari 1.095 sekolah dasar di Kabupaten Cirebon. Seharusnya enam guru per sekolah. Mungkin karena ada yang takut dan tidak mau diswab," ujar Kadinkes.
Dari hasil tes swab yang dilakukan ini, tutur Enny, didapatkan 20 guru positif Covid-19 dari 3.000 lebih guru yang menjalani swab test. "Semula kami berharap semua guru negatif karena akan melaksanakan BIAS tahap dua pada November 2020 ini, tapi ternyata ada 20 positif. Hasil ini belum semuanya. Karena masih ada sampel swab yang belum keluarga hasilnya," tutur Enny.
Editor : Agus Warsudi
COVID-19 belajar tatap muka KBM Tatap Muka aktivitas sekolah kabupaten cirebon jawa barat guru positif covid-19
Artikel Terkait