Tim SAR gabungan di lokasi bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Bencana tanah longsor mendominasi kejadian selama 2021 di Jabar. (Foto: Basarnas Bandung)

BANDUNG, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 1.877 berbagai bencana alam melanda Jawa Barat (Jabar) sepanjang 2021. Akibat bencana alam tersebut, sebanyak 60 warga meninggal dunia. 

Dari total 1.877 bencana alam yang terjadi sepanjang 2021, sebanyak 1.034 peristiwa di antaranya merupakan tanah longsor. Kemudian, bencana angin puting beliung 525 peristiwa, dan banjir 251. Sedangkan bencana alam yang paling jarang terjadi, yakni gelombang pasang air laut yang hanya 6 peristiwa. 

Akibat berbagai peristiwa tersebut sebanyak 795.670 jiwa terdampak dan 228.296 rumah atau bangunan mengalami kerusakan berat hingga ringan. "Dari berbagai bencana tersebut, sebanyak 60 orang meninggal dunia," kata Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan saat dikonfirmasi, Kamis (11/11/2021). 

Dani Ramdan menyatakan, dari 27 kabupaten/kota di Jabar, Kabupaten Bogor menjadi daerah paling sering mengalami bencana alam sebanyak 622 peristiwa. "Kabupaten Bogor ini memang paling rawan bencana. Selain jumlah warga banyak, daerahnya juga luas dan kondisi geografisnya rawan," ujar Dani. 

Kepala Pelaksana BPBD Jabar menuturkan, sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil, BPBD telah menetapkan status siaga satu bencana di seluruh wilayah Jabar. Dengan penetapan status tersebut, seluruh personel BPBD di Jabar siaga penuh menghadapi potensi bencana. 

BPBD Jabar pun telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dinas PUPR untuk menyiagakan alat berat di sekitar lokasi rawan bencana hingga para relawan untuk bersiaga menghadapi ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja. "Kami siagakan personel 24 jam non-stop, termasuk peralatan dan logistik," tutur Kepala Pelaksana BPBD Jabar. 

Ditanya tentang kendala dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana, Dani Ramdan memastikan, sejauh ini, BPBD JaBar belum menghadapi kendala berarti, termasuk cadangan logistik hingga anggaran penanganan bencana. Terlebih, kata Dani, Pemprov Jabar pun telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana dari pos Biaya Tak Terduga (BTT). 

"Memang saat ini banyak refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19, tapi penanganan bencana alam tetap menjadi prioritas dan kita punya cadangan dana BTT Rp500 miliar," ucap Dani Ramdhan. 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menetapkan seluruh daerah di Jabar berstatus siaga satu dalam menghadapi potensi bencana seiring musim hujan yang terjadi di Jabar. 

"Saya sudah mengimbau kepala daerah, bupati, wali kota, kepala BPBD, siaga satu di musim penghujan ini," kata Ridwan Kamil seusai ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, Rabu (10/11/2021). 

Ridwan Kamil menyatakan, musim hujan diperkirakan akan berlangsung hingga awal 2022 mendatang. Ada dua potensi bencana saat musim hujan, yakni banjir dan tanah longsor.


Editor : Agus Warsudi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network