Lebih lanjut Maruly menjelaskan, setelah melakukan aksi penganiayaan, para pelaku melarikan diri. Sementara korban dibantu warga sekitar dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu, namun sayang korban tidak tertolong akibat kehabisan darah dari luka sabetan senjata tajam di lehernya.
“Berbekal informasi itu, kami melakukan penelusuran dan olah TKP. Hasilnya didapat beberapa informasi yang kemudian dikembangkan. Dari pendalaman, setelah menganiaya korban, eksekutor dan pembonceng eksekutor melarikan diri dan bersembunyi di area perkebunan karet. Eksekutor sempat menyembunyikan sajam yang digunakan namun berhasil ditemukan penyidik," ujar Maruly.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait