get app
inews
Aa Text
Read Next : Penutupan Bandung Zoo Ancam Kesejahteraan 700 Satwa dan Puluhan Karyawan

YMT Pertanyakan Transparansi Pengelolaan Bandung Zoo hingga Tak Mampu Rawat Satwa

Selasa, 12 Agustus 2025 - 20:47:00 WIB
YMT Pertanyakan Transparansi Pengelolaan Bandung Zoo hingga Tak Mampu Rawat Satwa
Pengelolaan Bandung Zoo yang dinilai tidak profesional mengakibatkan pemeliharaan satwa tidak maksimal. (Foto: iNews)

BANDUNG, iNews.id - Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) yang dipimpin John Sumampauw mempertanyakan pengelolaan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo hingga tidak mampu merawat satwa. Pendapatan Bandung Zoo dinilainya cukup untuk membiayai perawatan 700 satwa di dalamnya.

Berdasarkan perhitungan YMT John Sumampauw, rata-rata pendapatan Bandung Zoo sebesar Rp2,8 miliar sampai Rp3 miliar per bulan.

Ully Rangkuti, juru bicara YMT John Sumampauw mengatakan, dengan pendapatan sebesar itu, seharusnya tidak ada satwa yang terancam walaupun kebun binatang tutup sementara waktu.

“Manajemen profesional seharusnya memiliki strategi dana darurat setara tiga sampai enam bulan biaya operasional, termasuk gaji karyawan, pakan satwa, tagihan listrik, air, dan biaya lainnya,” kata Ully.

Ully menyatakan, perlu transparansi dan pertanggungjawaban penuh terkait pengelolaan keuangan Bandung Zoo oleh manajemen YMT pada periode 2022 hingga Maret 2025.

Menurut Ully, pendapatan tersebut mencakup pemasukan dari animal feeding, wahana permainan, acara khusus, dan bagi hasil dengan tenant.

“Mengingat pendapatan yang mencapai sekitar Rp36 miliar per tahun, kekhawatiran tentang penelantaran satwa seharusnya tidak perlu terjadi. Karena itu, timbul pertanyaan besar, ke mana saja perginya dana sebesar itu?" ujar Ully.

YMT John Sumampauw, tutur Ully, mempertanyakan penggunaan dana selama periode tersebut. Apalagi pengelola tidak membayar sewa lahan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan pajak hiburan.

"Sejak kembali mengelola Bandung Zoo pada 21 Maret 2025 hingga diambil alih Pemkot Bandung pekan lalu, kami mengetahui persis potensi pendapatan kebun binatang," tuturnya.

Ully mengatakan, tercatat pendapatan April 2025 sebesar Rp6,04 miliar, Mei 2025 Rp2,88 miliar, dan Juni 2025 sebesar Rp3,09 miliar.

Berdasarkan data dari Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD), YMT yang dipimpin John Sumampauw tercatat memberikan pajak hiburan kepada Pemkot Bandung sebesar lebih dari Rp1 miliar pada periode April hingga Juni 2025.

"Rinciannya, April 2025 sebesar Rp511 juta, Mei 2025 sebesar Rp234 juta, dan Juni 2025 sebesar Rp259 juta," ucap Ully.

Sebelumnya, kesejahteraan ratusan satwa dan puluhan karyawan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo terancam akibat penutupan objek wisata itu sejak pekan lalu. Akibat penutupan, Bandung Zoo tak mendapatkan penghasilan, baik dari penjualan tiket pengunjung, sewa tenant, maupun promosi.

Humas Bandung Zoo Sulhan Syafii mengatakan, Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) dari manajemen lama menjamin kesejahteraan satwa dan karyawan walaupun saat ini  tutup sementara akibat kisruh pengelolaan.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut