Wow, Puluhan Lukisan Karya Seniman Bandung Dipamerkan di Eropa

BANDUNG, iNews.id - Puluhan lukisan kontenporer bergaya neo-cubism karya seniman Kota Bandung, Tondi, dipamerkan di Eropa. Lukisan-lukisan itu mejeng di ajang pameran internasional bergensi, Milan Design Week, Florence Bienalle XIII, dan Rossocinabro Roma, Italia.
Lewat karyanya, Tondi memperkenalkan Kerajaan Majapahit kepada dunia. "Ada 24 lukisan yang dipamerkan di Eropa. Satu lukisan di antaranya menjadi primadona, bernuansa masa lampau, Kerajaan Majapahit," kata Tondi, Selasa (14/9/2021).
Warga Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung ini menyatakan, semua lukisannya dipamerkan di Italia. Badasarkan jadwal, pada September 2021 lukisan karya Tondi dipamerkan dalam ajang Milan Design Week di Kota Milan, Italia.
Kemudian pada Oktober 2021 di Florence Bianalle XIII. Sedangkan pada November 2021, dipamerkan di ajang Rossocinabro Roma, Italia. "Yang di Milan, dua lukisan saya sedang dipamerkan dari 9 sampai 24 September 2021. Lukisan itu bergaya kontemporer," ujarnya.
Lukisan yang dipamerkan di Milan, tutur Tondi, mengangkat tema kontemporer Kerajaan Majapahati. Sedangkan di Florence Bianalle XIII yang digelar dua tahun sekali dan diikuti oleh 78 negara, Tondi memamerkan lukisan bergaya neo-cubism.
Untuk pameran di luar negeri, tutur Tondi, harus karya dua tahun terakhir. Yang terbaru bertema Majapahit. "Pameran tunggal di Rossocinabro Roma juga mengusung gayang lukisan neo-cubism. Cuman yang di Milan dibedain," tutur Tondi.
Selain di Italia, Tondi juga pernah pameran di Londong dan Birmingham, Inggris. Kemudian pameran bersama di China dan Tokyo, Jepang. "Saya juga pernah pameran di Bandung bersama komunitas seniman lukis The Dome," ucapnya.
Menurut Tondi, dengan keikutsertaan karya lukisnya dalam pameran di beberapa negara di Eropa dan Asia, membuat seniman Indonesia dikenal di kancah internasional.
Sebab, tuturnya, patut diakui, seni rupa Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain di Asia. "Pameran di Milan itu kan (Milan Design Week) diikuti oleh 78 negara. Setiap negara mengirimkan perwakilannya. Pengennya, seni rupa Indonesia itu lebih diakuti di dunia internasional," ujar Tondi.
Editor: Agus Warsudi