get app
inews
Aa Text
Read Next : Jalan Rusak akibat Dilintasi Truk Besar, Bupati Kuningan Tutup Penambangan Pasir

Warga Khawatir Aktivitas Tambang Rusak Pegunungan Sanghyang di Kars Citatah KBB

Selasa, 26 Juli 2022 - 13:05:00 WIB
Warga Khawatir Aktivitas Tambang Rusak Pegunungan Sanghyang di Kars Citatah KBB
Keberadaan kawasan kars di Cipatat, KBB, harus dijaga kelestariannya dari aktivitas tambang agar tidak ada kerusakan lingkungan yang berdampak pada kehidupan masyarakat di sekitarnya. (Foto: iNews.id/Adi Haryanto)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Keberadaan kawasan Kars Citatah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus dilindungi dari aktivitas penambangan. Sebab di kawasan Cipatat terhampar kawasan kars yang kaya akan kandungan batu kapurnya. 

Salah satunya adalah di kawasan Pegunungan Sanghyang meliputi dua desa yakni Desa Citatah dan Desa Cipatat, KBB, yang mencoba bertahan dari gempuran aktivitas industri. Sebab jika itu dibabat habis dampak terhada lingkungan sekitar pasti ada. 

"Warga takutnya kalau kawasan Pegunungan Sanghyang terus diekplorasi untuk industri berdampak ke lingkungan warga," kata salah seorang warga Kampung Sirnagalih, Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, KBB, Ibnu (25), Selasa (26/7/2022).

Berdasarkan informasi yang didapat, bersumber kepada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Republik Indonesia Nomor 1830 K/40/MEM/2018, Pegunungan Sanghyang masuk daerah lindung Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Citatah. Oleh karena itu keberadaannya harus dilindungi. 

Selain area KBAK, pegunungan Sanghyang berfungsi sebagai area tangkapan air dan rongga alami yang menghasilkan sungai air bawah tanah. Jika di hulu habis oleh tambang, maka tidak akan ada lagi air ke hilir serta mata air Cipaneguh di bagian barat bakal terancam kering.

Namun berbeda dengan kondisi di lapangan, aktivitas penambangan tetap berlangsung. Seperti menggunakan alat berat di sisi timur, utara, hingga bagian puncak pegunungan. Lokasinya diketinggian dikhawatirkan memicu masalah lingkungan, mulai dari kekeringan hingga longsor batu. 

"Kalau ada longsor batu dari atas gimana? Terus jika di bagian hulu rusak, mata air Cipaneguh yang dipakai puluhan hektare lahan pertanian di Desa Ciptaharja hingga Rajamandala, bakal terancam," tuturnya. 

Warga lainnya, Irfan (36), meminta ada pengendalian yang jelas mengenai industri tambang di KBB. Semestinya wilayah pegunungan asri seperti Sanghyang justru tak ditambang. Tapi lebih baik dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Aktivitas tambang boleh saja, tapi jangan di wilayah yang dilindungi agar dampak lingkungannya bisa diminimaisir. Jangan daerah hutan yang masih asri dibabat juga," harapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut